Selasa 15 Mar 2022 00:15 WIB

Warga Kairo Berjuang Jaga Pohon dari Pembangunan Kota

Mesir berencana untuk membersihkan jalan besar dari pohon ficus, akasia, dan palem

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Mesir berencana untuk membersihkan jalan besar dari pohon ficus, akasia, dan palem.
Foto:

Pejabat Lingkungan Mesir lain mengatakan bahwa jalan yang lebih baik akan memudahkan lalu lintas dan berjanji bahwa pembangunan baru akan mencakup taman besar serta menggabungkan vegetasi sebanyak mungkin. Salah satunya yang sudah diumumkan adalah sebuah taman di pusat bersejarah, menggabungkan zona arkeologi besar.

Sebagian besar desain ulang Kairo dan jalan raya baru bertujuan untuk melayani ibu kota baru yang sedang dibangun di pinggiran kota. Ini adalah mega-proyek unggulan Presiden Abdel Fattah El-Sissi.

Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok akar rumput bermunculan di berbagai wilayah Kairo untuk mencoba melindungi identitas perkotaan. Asmar adalah anggota Heliopolis Heritage Initiative, yang didirikan pada 2011.

Selain Asmar, Sarah Rifaat pun merasakan kebingungan dengan kondisi kotanya saat ini. Biasanya, dia tinggal lima menit berjalan kaki dari Mesaha Square, tempat rimbun yang langka di Giza, lingkungan gedung-gedung tinggi.

Beberapa bulan yang lalu,  Rifaat dikejutkan oleh video truk forklift meratakan taman alun-alun. Dia bergabung dengan grup WhatsApp yang mengumpulkan warga untuk menyatakan keprihatinan atas hilangnya ruang hijau. Warga mengorganisir petisi, tetapi pengaspalan taman terus berlanjut.

"Ada rasa hubungan kolektif dengan pohon yang belum pernah saya lihat sebelumnya," kata Rifaat.

Aktivis telah mencetak beberapa kemenangan, termasuk menghentikan pembangunan kembali Fish Garden, sebuah taman di daerah pusat kota Zamalek. Rifaat telah melihat beberapa perbaikan perkotaan yang diprakarsai oleh pejabat kota juga, tetapi tidak ada akuntabilitas di antara para pembuat keputusan. Dia percaya bahwa melindungi lingkungan telah menjadi bentuk protes terakhir, karena ruang bagi masyarakat sipil di Mesir terus menyusut.

Didukung oleh kelompok-kelompok perumahan di seluruh kota, pengacara lingkungan Ahmed Elseidi memimpin sebuah kasus di hadapan pengadilan administrasi tertinggi Mesir. Dia harap gugatan itu akan mewajibkan pemerintah untuk menanam kembali pohon dan melindungi beberapa ruang hijau yang tersisa di Kairo.

Pemerintah diwajibkan oleh undang-undang untuk melakukan konsultasi publik dan laporan dampak lingkungan pada pembangunan jalan raya yang telah meruntuhkan banyak lingkungan lama. Undang-undang melindungi ruang hijau, menunjuk pohon sebagai milik publik. Dia mengatakan telah menyerahkan dokumen yang menunjukkan bahwa tidak ada studi lingkungan yang dilakukan sebelum proyek jalan, termasuk di Heliopolis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement