Selasa 15 Mar 2022 12:41 WIB

Militer Myanmar Gelar Serangan Terburuk Sejak Perang Dunia II

Pertempuran saat ini mungkin yang terburuk di Myanmar sejak Perang Dunia II.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Seorang fotografer dengan rompi pelindung merekam aksi protes antimiliter yang dibubarkan dengan gas air mata di Yangon, Myanmar, 3 Maret 2021.
Foto:

Eubank mengenal senjata yang digunakan militer Myanmar. Pasalnya ia mantan anggota Pasukan Khusus Angkatan Darat dan perwira Amerika Serikat (AS). Sebelum ia dan sejumlah pemimpin masyarakat minoritas Myanmar mendirikan Free Burma Rangers yang berbasis agama tahun 1997.

Sejak bulan Februari sudah dua anggotanya tewas di Negara Bagian Kayah. Satu karena serangan udara dan yang lainnya karena ledakan mortir.

Video yang diambil kelompok tersebut menunjukkan dampak yang ditimbulkan serangan tentara di Karenin. Gedung-gedung terbakar, asap mengepul hitam di langit.

 

Pada 24 Februari lalu surat kabar yang dikelola pemerintah militer Myanma Alinn Daily mengakui serangan udara dan artileri berat. Koran itu melaporkan serangan tersebut untuk membersihkan apa yang mereka sebut " kelompok teroris" di dekat Loikaw.  

Angka korban jiwa terus bertambah dan masyarakat hidup dalam ketakutan dengan bersembunyi di tempat perlindungan yang terbuat dari bambu. Serangan udara pada 23 Februari malam menewaskan dua warga desa, melukai tiga lainnya dan menghancurkan beberapa gedung di Loikaw.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement