Rabu 30 Mar 2022 21:00 WIB

Pantai Timur Australia Kembali Kebanjiran

Hujan lebat membanjiri negara bagian timur Australia

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Orang-orang mendayung melalui air banjir untuk memeriksa bangunan yang terendam di pantai Timur Australia
Foto: AP/Mark Baker
Orang-orang mendayung melalui air banjir untuk memeriksa bangunan yang terendam di pantai Timur Australia

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Hujan lebat membanjiri negara bagian timur Australia pada Rabu (30/3/2022). Ribuan orang mengungsi untuk kedua kalinya dalam beberapa pekan setelah banjir menerjang tepian sungai dan menjebol tanggul.

Sebanyak 14 perintah evakuasi dan delapan peringatan diberlakukan di sepanjang pantai utara New South Wales yang membentang sejauh sekitar 500 km. Beberapa kota di utara New South Wales dihantam oleh sistem yang intens semalam. Beberapa daerah berhadapan dengan curah hujan sebulan dalam waktu kurang dari enam jam.

"Sayangnya dalam semalam, ketakutan terburuk kami telah terwujud dengan hujan lebat yang signifikan di seluruh lanskap yang sudah jenuh," kata Menteri Layanan Darurat New South Wales Stephanie Cooke.

Jalan utama di Byron Bay, tujuan wisata populer sekitar 750 km utara Sydney, dibanjiri dengan beberapa toko terendam air. Tayangan televisi menunjukkan salah satu keluarga terlihat mengarungi air setinggi lutut, seorang perempuan dengan anak di pinggul dan anggota lainnya membawa koper berisi barang-barang.

Sedangkan di kota Lismore di New South Wales utara, di antara yang terkena dampak terburuk oleh rekor banjir awal Maret, ketinggian air di sungai Wilsons kota itu menembus ketinggian tanggul 10,65 meter. Kota dengan penduduk hampir 30.000 orang, menerima sekitar 400 mm hujan selama 24 jam hingga Rabu pagi.

Media lokal melaporkan, tidak ada peringatan resmi bahwa tanggul telah jebol setelah sirene tidak berfungsi. "Semuanya berantakan di Lismore saat ini ... kedua kalinya dalam sebulan," kata Walikota Steve Krieg kepada Nine Network.

Polisi mengatakan sedang mencari seorang perempuan yang diyakini hilang di banjir dekat Lismore sejak Selasa (29/3/2022) malam setelah laporan kendaraannya macet. Sejauh ini, dua orang meninggal dunia dalam peristiwa cuaca baru-baru ini.

Biro cuaca memperkirakan hujan lebat lokal akan turun dalam beberapa jam berpotensi menyebabkan banjir bandang. Kondisi ini bisa mengancam jiwa dengan ketinggian hingga 200 mm yang diprediksi akan menghantam banyak daerah.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement