Bogner menyampaikan bahwa timnya juga sedang menyelidiki kasus pemerkosaan, termasuk pemerkosaan berkelompok, percobaan pemerkosaan, penelanjangan paksa, juga ancaman kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan sipil, laki-laki, dan anak laki-laki. Perempuan dan anak perempuan adalah yang paling sering menjadi korban.
Selama kunjungannya di kota-kota di utara Kyiv, Bogner bersama timnya mendokumentasikan sejumlah kasus kekerasan seksual. Di salah satu kota, seorang perempuan diduga diperkosa dan dibunuh oleh seorang tentara Rusia.
Tentara yang sama kemudian berusaha memperkosa tetangga korban. Suami perempuan tersebut turun tangan, tetapi kemudian ditembak oleh tentara itu hingga tewas. Bogner yakin kasus serupa banyak terjadi di seantero negeri.
Bogner juga menyoroti kasus penahanan paksa warga sipil oleh pasukan Rusia. Sejak 24 Februari, PBB mencatat 204 kasus penghilangan paksa (169 pria, 34 perempuan, dan satu anak laki-laki). Sebagian besar dari mereka ditahan oleh angkatan bersenjata Rusia dan kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan negara tersebut.
Sebaliknya, Bogner juga mendapati tuduhan penyiksaan, perlakuan buruk, dan eksekusi terhadap pasukan invasi Rusia. "Kami juga mendokumentasikan pelanggaran oleh pasukan Ukraina," tutur Bogner, dikutip dari laman Aljazirah, Selasa (10/5/2022).