Kamis 02 Jun 2022 15:56 WIB

Taliban Afghanistan Luncurkan Kampanye Basmi Tanaman Opium

Taliban mengeluarkan dekrit yang melarang penanaman opium di seluruh negeri.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Taliban membasmi ladang opium di Washir, distrik provinsi Helmand, Afghanistan, Ahad, 29 Mei 2022. Penguasa Taliban Afghanistan telah memulai kampanye untuk memberantas penanaman opium, yang bertujuan untuk menghapus produksi opium dan heroin besar-besaran di negara itu, bahkan sebagai petani. takut mata pencaharian mereka akan hancur pada saat kemiskinan meningkat.
Foto:

Helmand adalah pusat budidaya opium di Afghanistan. Kampanye pemberantasan tanaman opium menargetkan mereka yang menanam tanaman mereka setelah larangan diumumkan. Banyak orang lain yang sudah menanam lebih awal berhasil memanen. Mereka berpindah dari satu tanaman ke tanaman lain, mengiris umbi poppy, lalu menyendok getah yang keluar sebagai bahan baku candu.

Tidak diketahui berapa banyak bunga poppy yang ditanam musim ini. Termasuk berapa banyak yang dipanen dan berapa banyak ladang yang telah dibasmi Taliban. Tetapi produksi opium di Afghanistan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut perkiraan Kantor Narkoba dan Kejahatan PBB (UNODC), pada 2021 sebanyak 177 ribu hektare lahan ditanami bunga poppy, dan menghasilkan opium yang cukup untuk memproduksi hingga 650 ton heroin. Itu merupakan peningkatan dari hingga 590 ton heroin pada 2020.

Dalam laporan terbaru UNODC, nilai total produksi opiat Afghanistan pada 2021 adalah 1,8 miliar dolar AS hingga 2,7 miliar dolar AS atau mencapai 14 persen dari PDB Afghanistan. Jumlah ini melebihi nilai ekspor legalnya.

Ketika berkuasa pada periode 1996-2001, Taliban juga melarang penanaman opium. Mereka kampanye dengan menghancurkan lahan pertanian dan hampir menghapus produksi dalam kurun waktu dua tahun. Namun, setelah invasi pimpinan AS yang menggulingkan Taliban pada tahun 2001, banyak petani kembali menanam bunga poppy.

Selama hampir 20 tahun berikutnya, Washington menghabiskan lebih dari 8 miliar dolar AS untuk mencoba memberantas produksi opium Afghanistan. Namun sebaliknya, produksi opium terus meningkat. Pada 2002, produksi opium mencapai sekitar 75 ribu hektar dari lahan yang ditanami bunga poppy. Jumlah tersebut dapat menghasilkan sekitar 3.400 ton opium. Sementara tahun lalu, produksinya naik dua kali lipat.

Saat ini, produksi opium Afghanistan lebih besar daripada gabungan semua negara penghasil opium lainnya.  Hampir 80 persen heroin yang dihasilkan dari opium Afghanistan mencapai Eropa melalui Asia Tengah dan Pakistan.

 

Selama Taliban berkuasa, mereka dilaporkan menghasilkan jutaan dolar dari pajak para petani dan perantara untuk memindahkan obat-obatan terlarang ke luar Afghanistan.  Pejabat senior pemerintah yang didukung AS juga dilaporkan menghasilkan jutaan dolar dari perdagangan narkoba yang berkembang pesat.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement