Rabu 08 Jun 2022 09:24 WIB

PBB Sebut Israel tak Berniat Akhiri Pendudukan di Wilayah Palestina

Israel mengejar "kendali penuh" atas wilayah pendudukan Palestina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
 Tentara Israel berdebat dengan pengunjuk rasa Palestina selama bentrokan di pos pemeriksaan Tayaseer ketika mereka mencoba untuk menyeberangi pos pemeriksaan untuk mencapai lembah Yordania, dekat kota Tubas, Tepi Barat, 06 Juni 2022. Menurut sumber medis Palestina, 25 warga Palestina terluka dalam bentrokan yang meletus ketika mereka berusaha untuk menyeberangi pos pemeriksaan selama protes terhadap pemukiman Israel.
Foto:

Israel memboikot penyelidikan komisi independen tersebut. Termasuk melarang penyelidik masuk ke Israel. Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, laporan yang dikeluarkan oleh penyelidik independen itu bias dan sepihak.

"Ini laporan yang bias dan sepihak yang dinodai dengan kebencian terhadap Negara Israel, dan berdasarkan serangkaian laporan sepihak dan bias sebelumnya," ujar Kementerian Luar Negeri Israel.

Hamas menyambut baik laporan penyelidikan independen itu. Hamas mendesak para pemimpin Israel dituntut atas kejahatan terhadap rakyat Palestina. Otoritas Palestina juga memuji laporan itu dan menyerukan pertanggungjawaban dengan cara yang mengakhiri impunitas Israel.

 Laporan itu akan dibahas di Dewan Hak Asasi Manusia yang berbasis di Jenewa minggu depan. Badan tidak dapat membuat keputusan yang mengikat secara hukum.

Amerika Serikat keluar dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada 2018. Ketika itu, AS menilai dewan memiliki sikap bias terhadap Israel. Amerika Serikat kembali bergabung dengan dewan tersebut pada tahun ini. 

Komisi penyelidikan independen yang beranggotakan tiga orang dari Australia, India dan Afrika Selatan memiliki mandat terbuka. Seorang diplomat mengatakan, mandatnya sudah menjadi masalah sensitif.  "Orang-orang tidak menyukai gagasan tentang keabadian," kata diplomat tersebut. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement