Harga bensin dapat menjadi bom politik. Presiden AS Joe Biden sudah mendesak Arab Saudi untuk memompa lebih banyak minyak untuk menurunkan harga bensin. Ia bahkan akan berkunjung ke Arab Saudi setelah OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan produksi minyak. AS dan negara-negara lainnya juga telah melepas cadangan strategis mereka yang cukup membantu tapi tidak signifikan.
Beberapa negara memiliki batasan harga bahan bakar termasuk Hungaria yang tidak memberlakukan diskon bagi plat asing. Pemerintah Jerman memotong pajak 35 euro pada bensin dan 17 sen pada diesel tapi harga kembali naik.
Jerman juga memberlakukan tiket diskon bulanan senilai 9 euro untuk transportasi umum. Mendorong stasiun-stasiun dan kereta penuh selama akhir pekan. Namun program itu hanya bertahan tiga bulan dan tidak banyak digunakan di pedesaan karena tidak ada stasiun.
Asosiasi pom bensin Jerman mengatakan faktanya masyarakat menggunakan bensin sama banyak saat sebelum pandemi. "Masyarakat mengisi bensin sama banyaknya seperti sebelumnya, mereka mengeluh tapi menerimanya," kata juru bicara asosiasi Herbert Rabl.
Apakah ada tanda-tanda kelegaan? Sangat tergantung pada bagaimana perang Ukraina berdampak pada pasar minyak dunia. Pengamat mengatakan sejumlah minyak Rusia hampir pasti kehilangan pasar karena Uni Eropa yang merupakan konsumen terdekat dan terbesar Rusia berjanji tidak akan membelinya dalam enam bulan.
Sementara India dan China membeli lebih banyak minyak dari Rusia. Eropa akan mendapatkan pasokan dari tempat lain seperti Timur Tengah. Namun OPEC+ yang dipimpin Arab Saudi gagal memenuhi target produksi.