Ahad 26 Jun 2022 17:00 WIB

Ilmuwan Sebut Virus Monkeypox Telah Bermutasi Lebih Banyak dari Perkiraan

AS mencatat infeksi virus virus monkeypox dan orthopoxvirus terkait cacar monyet.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Foto dari mikroskop elektron yang dipasok Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada 2003 memperlihatkan virus monkeypox penyebab cacar monyet. Di AS, data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa mayoritas kasus cacar monyet berada di California, New York, dan Illinois.
Foto:

Data terkini dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa mayoritas kasus berada di California, New York, dan Illinois. Sementara itu, pejabat kesehatan Kentucky mengumumkan kemungkinan kasus pertama di negara bagian itu, namun para ilmuwan telah mencatat bahwa wabah itu berpotensi berkembang jauh lebih besar daripada jumlah kasus saat ini.

CDC mengonfirmasi bahwa telah ada bukti penularan lokal cacar monyet, selain kasus orang yang terinfeksi dari luar negeri. Meskipun sebagian besar kasus cacar monyet baru terlihat pada pria gay atau biseksual, para ahli memperingatkan bahwa siapa pun berisiko terkena penyakit ini.

Orang biasanya terinfeksi virus monkeypox melalui kontak dengan lesi kulit atau cairan tubuh hewan atau manusia yang terinfeksi atau melalui kontak dengan bahan yang terkontaminasi virus. Monkeypox--yang terkait dengan cacar--memiliki gejala yang lebih ringan, di antaranya demam, menggigil, ruam, dan nyeri yang muncul sebelum lesi kian berkembang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement