Selasa 28 Jun 2022 06:21 WIB

Perusahaan Baja Iran Hentikan Produksi karena Serangan Siber

Sebuah kelompok peretas mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Serangan siber (ilustrasi). Salah satu perusahaan baja besar Iran mengatakan pada Senin (27/6/2022) terpaksa menghentikan produksi setelah terkena serangan siber.
Foto:

Namun, sanksi berat terhadap Iran atas program nuklirnya telah memaksa perusahaan untuk mengurangi ketergantungannya pada bagian asing.

Pemerintah menganggap baja sebagai sektor yang krusial. Menurut Asosiasi Baja Dunia, Iran adalah produsen baja terkemuka di Timur Tengah dan menempati peringkat 10 besar di dunia. Tambang bijih besi Iran menyediakan bahan baku untuk produksi dalam negeri dan diekspor ke puluhan negara, termasuk Italia, China, dan Uni Emirat Arab.

Produksi baja mentah Iran mencapai 2,3 juta ton bulan lalu. Penurunan ekspor  sebagian besar disebabkan karena Rusia membanjiri China dengan baja diskon setelah kehilangan akses ke pasar Barat, di tengah perang melawan Ukraina.

Serangan siber menjadi semakin umum di Iran dalam beberapa tahun terakhir.  Iran yang mendapat sanksi dari Barat, bergerak lambat memperbarui jaringannya untuk melawan peningkatan penggunaan ransomware oleh penjahat, serta gangguan oleh aktor negara.

Dalam insiden besar tahun lalu, serangan siber terhadap distribusi bahan bakar Iran melumpuhkan pompa bensin di seluruh negeri. Hal ini menyebabkan antrian panjang dan pengendara yang naik pitam.

Iran sebelumnya menuduh Amerika Serikat dan Israel melakukan serangan siber yang telah merusak infrastruktur negara itu. Iran memutuskan sebagian besar infrastruktur pemerintahnya dari internet setelah virus komputer Stuxnet  mengganggu ribuan sentrifugal Iran di situs nuklir negara itu pada akhir tahun 2000-an. Virus komputer tersebut diyakini sebagai buatan bersama AS-Israel.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement