Abe ditembak pada Jumat saat berkampanye untuk mendukung pemilihan parlemen. Pemimpin terlama Jepang itu dinyatakan meninggal sekitar lima setengah jam setelah penembakan.
Abe dibawa ke rumah sakit karena henti jantung dan tidak menunjukkan tanda-tanda vital. Dia dinyatakan meninggal pada pukul 17:03 waktu setempat, setelah kehabisan darah karena luka dalam di jantung dan sisi kanan lehernya.
Profesor yang bertanggung jawab atas pengobatan darurat di Nara Medical University Hospital, Hidetada Fukushima, mengatakan, Abe telah menerima lebih dari 100 unit darah dalam transfusi selama empat jam. Anggota masyarakat meletakkan bunga di lokasi penembakan. Stasiun televisi Asahi melaporkan, jasad Abe akan disemayamkan di kediamannya di Tokyo pada Sabtu (9/7/2022).
Advertisement