Senin 11 Jul 2022 16:47 WIB

PM Kishida Serukan Persatuan Partai untuk Capai Stabilitas Politik

Kishida dapat memerintah Jepang sampai pemilihan yang dijadwalkan pada 2025.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Jepang dan pemimpin Partai Demokrat Liberal, Fumio Kishida, berbicara selama konferensi pers setelah hasil pemilihan Majelis Tinggi di markas partai pada Senin, 11 Juli 2022, Tokyo, Jepang.
Foto:

Abe menjadi perdana menteri termuda Jepang pada 2006 di usia 52 tahun. Ketika itu, Abe menjalani masa jabatan dalam kurun waktu satu tahun. Pada 2012, dia kembali terpilih sebagai perdana menteri. Ketika itu, dia berjanji untuk merevitalisasi bangsa dan menyelamatkan ekonomi Jepang dari kelesuan deflasi dengan formula "Abenomics". Formula tersebut menggabungkan stimulus fiskal, pelonggaran moneter, dan reformasi struktural. Abe memenangkan enam pemilihan nasional dan membangun cengkeraman kuat pada kekuasaan.

Abe ditembak oleh seorang pria bersenjata dengan senjata rakitan di Kota Nara, Jumat (8/7/2022). Polisi telah menangkap pelaku yang diidentifikasi sebagai Yamagami Tetsuya (41 tahun). Abe berada di Kota Nara untuk mendukung seorang kandidat dalam pemilihan Majelis Tinggi akhir pekan ini. 

Sumber investigasi mengatakan kepada NHK, senjata yang disita di tempat kejadian seperti senjata api buatan tangan. Tersangka diketahui tinggal di Kota Nara.

Video yang diambil oleh reporter NHK menunjukkan, petugas keamanan menangkap seseorang setelah terjadi penembakan. Abe ambruk setelah ditembak sebanyak dua kali dari arah belakang. 

Pejabat pemadam kebakaran setempat Makoto Morimoto mengatakan, Abe mengalami henti jantung dan paru-paru setelah ditembak. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit prefektur. Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan, polisi menangkap tersangka pria bersenjata di tempat kejadian. 

“Tindakan barbar seperti ini benar-benar tidak bisa dimaafkan, apa pun alasannya, dan kami mengutuk keras itu,” kata Matsuno.

Abe dibawa ke rumah sakit karena henti jantung dan tidak menunjukkan tanda-tanda vital. Dia dinyatakan meninggal pada pukul 17:03 waktu setempat, setelah kehabisan darah karena luka dalam di jantung dan sisi kanan lehernya. Profesor yang bertanggung jawab atas pengobatan darurat di Nara Medical University Hospital, Hidetada Fukushima, mengatakan, Abe telah menerima lebih dari 100 unit darah dalam transfusi selama empat jam.

 

Kematian Abe telah menimbulkan pertanyaan tentang langkah-langkah keamanan untuk tokoh masyarakat di Jepang. Biasanya politisi berupaya untuk menggaet pemilih di luar stasiun kereta api dan supermarket selama musim kampanye.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement