Kamis 14 Jul 2022 16:56 WIB

AS dan Israel Berkomitmen Hentikan Ambisi Nuklir Iran

Deklarasi bersama akan memperluas hubungan keamanan AS-Israel.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
 ARSIP - Presiden Joe Biden bertemu dengan Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, 18 November 2021. Presiden Andrés Manuel López Obrador akan mengunjungi Washington Selasa, 12 Juli 2022, untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden, sebulan setelah López Obrador menolak undangan Biden ke KTT Amerika di Los Angeles.
Foto:

"Satu-satunya hal yang lebih buruk dari Iran sekarang adalah Iran dengan senjata nuklir, dan jika kita dapat kembali ke kesepakatan, kita dapat menahan mereka dengan ketat," kata Biden. 

Ketika ditanya apakah Amerika Serikat dapat menggunakan kekuatan jika diperlukan, Biden menjawab; "Jika itu adalah pilihan terakhir, ya."  

Beberapa pejabat Israel serta Teluk Arab percaya bahwa keringanan sanksi akan memberikan Iran lebih banyak uang untuk mendukung pasukan proksi di Lebanon, Suriah, Yaman, dan Irak. Mereka juga skeptis tentang apakah pemerintahan Biden akan berbuat banyak untuk melawan kegiatan regional Iran. Sementara Iran menyangkal bahwa program nuklirnya ditujukan untuk memperoleh senjata nuklir.

Seorang pejabat AS, ditanya apakah deklarasi dengan Israel merupakan upaya untuk mengulur waktu negosiasi antara Washington dan Teheran, untuk menghidupkan kembali JCPOA. Pejabat yang berbicara dengan syarat anonim itu mengatakan, jika Iran bersedia maka AS siap menghidupkan kembali JCPOA. Namun jika Iran tidak bersedia maka Washington akan terus meningkatkan tekanan sanksi dan isolasi diplomatik terhadap Iran.

"Jika Iran ingin menandatangani kesepakatan yang telah dinegosiasikan di Wina, kami telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa kami siap untuk melakukannya. Pada saat yang sama, jika tidak, kami akan terus meningkatkan tekanan sanksi kami, kami akan terus meningkatkan isolasi diplomatik Iran," kata pejabat AS itu.

Pejabat itu mengatakan, deklarasi bersama akan menjanjikan bantuan militer AS yang berkelanjutan untuk Israel. Termasuk menekankan dukungan untuk Kesepakatan Abraham, yang menjadi landasan normalisasi hubungan antara Israel dengan negara Arab. 

 

Kesepakatan Abraham dibentuk di bawah pemerintahan Trump. Melalui kesepakatan tersebut, Israel telah membuka hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko, dan Sudan. Israel disebut menargetkan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement