REPUBLIKA.CO.ID, LIMASSOL -- Siprus telah membuka taman arkeologi bawah laut pertama. Tempat ini menawarkan pengunjung sekilas sejarah di salah satu pelabuhan kuno Mediterania timur yang paling terpelihara.
Pelabuhan yang sekarang terendam terletak di luar kerajaan kota kuno Amathus dibangun antara 312/311 SM hingga 294 SM. Ketika itu Siprus menjadi fokus konflik antara dua penerus Alexander Agung.
Pelabuhan ini mungkin dibangun sebagai pangkalan Angkatan Laut karena pintu masuknya yang sempit. Meskipun para ahli mengatakan, kemungkinan penggunaan komersial gabungan dari pangkalan militer tidak dapat diabaikan.
Selama berabad-abad, tempat ini telah berkembang menjadi terumbu alami. Kehidupan laut terlihat tumbuh subur dan baru pada 9 Juli diresmikan oleh Menteri Transportasi Yiannis Karousos dengan melakukan penyelaman di taman arkeologi bawah laut tersebut.
Dikutip dari cyprusmail, proyek ini dilakukan dalam rangka program lintas batas Eropa. Keberadaanya bertujuan untuk mempromosikan warisan arkeologi serta alam bawah laut melalui pembuatan rute menyelam di kawasan lindung laut di Yunani dan Siprus.
Untuk merapikan situs, pemerintah melakukan pekerjaan ringan dengan memindahkan sebagian kecil dari vegetasi laut dari permukaan dermaga kuno di sekitar area. Upaya ini untuk menonjolkan sisa-sisa arsitektur yang masih ada.
Selain itu, terpasang tanda-tanda informasi di pantai dan di dasar laut untuk memandu pejalan kaki dan perenang. Sementara pengalaman kunjungan ditingkatkan melalui navigasi digital yang ditawarkan oleh aplikasi Amathus Harbour.