Pillai menambahkan, Wickremesinghe yang merupakan pendukung Gotabaya harus mengundurkan diri. Para pengunjuk rasa yang menduduki gedung-gedung pemerintah mulai mundur pada Kamis, sehingga memulihkan ketenangan di Ibu Kota Kolombo.
Seorang mahasiswa yang bergabung dalam aksi protes, Maduka Iroshan (26 tahun), mengatakan, dia senang karena Rajapaksa telah berhenti. Iroshan menambahkan, Rajapaksa telah merusak impian generasi muda.
Aksi protes yang berlangsung selama berbulan-bulan mencapai puncak pada Sabtu, 9 Juli ketika pengunjuk rasa menyerbu rumah dan kantor presiden, termasuk kediaman resmi Wickremesinghe. Para pengunjuk rasa awalnya akan tetap menduduki kediaman presiden dan gedung pemerintah, hingga pemerintahan baru terbentuk. Tetapi mereka mengubah taktik pada Kamis dan mulai meninggalkan lokasi protes.
“Kekhawatirannya adalah retaknya kepercayaan yang mereka pegang untuk perjuangan. Kami telah menunjukkan apa yang dapat dilakukan oleh kekuatan rakyat, tetapi itu tidak berarti kami harus menduduki tempat-tempat ini," ujar seorang pemimpin protes, Nuzly.
Rajapaksa beserta istri dan anaknya meninggalkan Sri Lanka pada Rabu dengan pesawat militer. Rajapaksa kabur ke Maladewa. Kemudian pada Kamis, Rajapaksa melanjutkan pelariannya pergi ke Singapura. Kementerian Luar Negeri Singapura mengatakan, Rajapaksa tidak meminta suaka. Tidak diketahui apakah Singapura akan menjadi tujuan akhir Rajapaksa. Namun sebelumnya dia telah mencari perawatan medis di Singapura, termasuk menjalani operasi jantung.