Pengadilan Korea Selatan pada 2018 memerintahkan dua perusahaan Jepang, Nippon Steel dan Mitsubishi Heavy Industries, untuk memberikan kompensasi kepada mantan pekerja Korea. Perusahaan-perusahaan Jepang dan pemerintahnya telah menolak untuk mematuhi aturan tersebut.
Sementara para mantan buruh dan para pendukungnya mengejar penjualan paksa aset-aset perusahaan dari dua perusahaan yang ditahan di Korea Selatan. Jepang menyatakan, semua masalah kompensasi telah diselesaikan di bawah perjanjian 1965 yang menormalkan hubungan kedua negara dan telah mengkritik Korea Selatan karena melanggarnya.
Masalah ini pun kembali dibawa Park saat bertemu Perdana Menteri Fumio Kishida selama sekitar 20 menit pada Selsa. Usai menyampaikan belasungkawa Yoon atas pembunuhan mantan pemimpin Shinzo Abe dan janji melakukan pertemuan antar kepala negara, keduanya membahas masalah hubungan yang memanas.
Menurut laporan Kyodo, Park mengatakan kepada Kishida, bahwa pemerintahnya akan menghormati perjanjian 2015 dengan Jepang menyumbangkan dana sebesar satu miliar yen sebagai ukuran penebusan atas eksploitasi seksual masa perang. Pemerintah Korea Selatan sebelumnya yang dipimpin Moon Jae-in telah menolak perjanjian tersebut.