REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Droupadi Murmu telah resmi dilantik sebagai presiden India, pada Senin (25/7/2022). Pelantikan ini menjadikan Murmu sebagai orang pertama dari salah satu komunitas suku terpinggirkan di India yang menjabat sebagai kepala negara.
Murmu adalah seorang mantan guru dan menteri negara dari Partai Bharatiya Janata (BJP). Dia terpilih sebagai presiden pada pekan lalu dengan meraih 64 suara oleh anggota parlemen dan majelis negara bagian India.
Sebelum pelantikannya pada Senin, Murmu memberikan peringatan di sebuah monumen yang didedikasikan untuk ikon kemerdekaan India, Mahatma Gandhi di New Delhi. Murmu dilahirkan dalam keluarga miskin dari suku Santhal dari negara bagian timur Odisha.
“Saya memulai perjalanan hidup saya dari sebuah desa suku kecil. Dari latar belakang saya, rasanya seperti mimpi bahkan untuk mendapatkan pendidikan dasar," ujar Murmu, setelah mengambil sumpah jabatan di parlemen.
"Tetapi meskipun banyak rintangan, tekad saya tetap kuat dan saya menjadi putri pertama dari desa saya yang melanjutkan ke perguruan tinggi," tambah Murmu.
Pengangkatan Murmu ke jabatan konstitusional tertinggi India telah dilihat sebagai isyarat penting dari niat baik Perdana Menteri Narendra Modi kepada masyarakat komunitas terpinggirkan yang membentuk lebih dari 8 persen dari total 1,4 miliar penduduk India. Upaya ini disebut sebagai modal politik Modi menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan pada 2024. Murmu adalah wanita kedua yang memegang peran seremonial sebagai presiden, setelah Pratibha Patil, yang menjabat selama lima tahun sejak 2007.
Murmu mengatakan, pemilihan dirinya adalah bukti bahwa orang miskin India dapat memiliki mimpi untuk menjadi kepala negara. Sementara Modi memuji terpilihnya Murmu sebagai momen penting bagi India, terutama bagi orang miskin, terpinggirkan dan tertindas.
"Pemilihan saya adalah bukti fakta bahwa orang miskin di India dapat memiliki mimpi dan mewujudkannya juga. Ini adalah kepuasan besar bagi saya bahwa mereka yang telah dirampas selama berabad-abad dan mereka yang telah ditolak manfaat pembangunan, mereka yang miskin, tertindas, terbelakang dan suku melihat bayangan mereka dalam diri saya," ujar Murmu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
