REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ingin menjaga ketegangan AS-China yang dipicu kunjungan pejabat tinggi ke Taiwan tidak menjadi konflik.
Ia mengatakan, ketua House of Representative AS Nancy Pelosi memiliki hak untuk berkunjung ke Taiwan, tapi ia juga menekankan kunjungan itu tidak melanggar kedaulatan China atau sikap AS pada kebijakan "satu China."
"Kami tidak ingin melihat ini jatuh menjadi semacam krisis atau konflik, tidak ada alasan meningkatkan ini," katanya dalam konferensi pers di Washington, Selasa (2/8/2022).
Pelosi tiba pada Selasa malam dalam kunjungan yang menurutnya sebagai bentuk komitmen tak tergoyahkan AS pada pulau yang diklaim China itu. Tapi Beijing mengecam keras kunjungan pejabat paling senior AS ke Taiwan dalam 25 tahun terakhir dengan menyebutnya sebagai ancaman pada perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Sebelum Pelosi tiba pesawat tempur China terbang di garis batas Selat China. Militer China mengumumkan latihan gabungan Angkatan Laut dan Udara di dekat Taiwan pada Selasa malam dan menggelar uji coba rudal di timur laut Taiwan.
Kantor berita China Xinhua melaporkan sejak Selasa sampai Ahad, militer China akan menggelar latihan tembakan peluru tajam dan latihan lainnya. Kirby juga mengatakan AS akan terus beroperasi di laut dan udara di Pasifik Barat.
China menganggap Taiwan bagian dari wilayah dan tidak pernah mengumumkan akan mengabaikan kemungkinan menggunakan kekuatan untuk memaksakan kedaulatannya. AS memperingatkan China agar tidak menjadikan kunjungan Pelosi sebagai alasan menggelar aksi militer pada Taiwan.
Selain langkah militer, Kirby mengatakan China juga dapat melakukan "koersi ekonomi" terhadap Taiwan. Tapi ia tidak menjelaskannya lebih lanjut.