Jumat 12 Aug 2022 06:00 WIB

Korsel Prioritaskan Pertahanan Banjir Seoul

Seoul akan bangun terowongan bawah tanah untuk menampung air hujan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
 Sebuah jembatan terendam oleh hujan deras sehari sebelumnya di sungai Han di Seoul, Korea Selatan, 9 Agustus 2022.
Foto:

Terowongan bawah tanah awalnya diusulkan pada 2011 setelah hujan lebat dan tanah longsor menewaskan 16 orang, banyak dari mereka di Gangnam. Namun rencana itu tertunda di tengah penurunan curah hujan dan masalah anggaran di tahun-tahun berikutnya.

Kota Seoul juga berencana untuk melarang apartemen bawah tanah atau apartemen di lantai bawah. Keputusan ini setelah tiga anggota keluarga termasuk seorang perempuan dengan kebutuhan khusu tenggelam di rumahnya pada awal pekan ini.

Selain itu, cuaca basah yang membawa malapetaka mendorong Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol untuk mengadakan serangkaian pertemuan dengan para pejabat minggu ini. Pertemuan itu untuk menemukan cara mendasar untuk meningkatkan kesiapsiagaan Korea Selatan terhadap bencana serupa yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Cuaca yang lebih hangat meningkatkan tingkat kelembaban di udara, yang menyebabkan curah hujan yang lebih tinggi.Meskipun hanya ada sedikit perubahan dalam curah hujan tahunan selama empat dekade terakhir, menurut laporan oleh Seoul Institute pada 2012, frekuensi hujan lebat di Seoul telah meningkat sebesar 27 persen sejak tahun 2000-an.

"Itu memang cuaca yang ekstrim. Namun kita tidak bisa lagi menyebut kejadian cuaca seperti ini tidak biasa. Rekor terbesar dan tertinggi dapat dipecahkan kapan saja," kata Yoon dalam pertemuan pada Rabu. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement