Selasa 27 Sep 2022 15:19 WIB

Terlibat dalam Referendum, Warga Ukraina Bakal Dihukum

Pemerintah telah mengantongi daftar nama orang-orang yang terlibat dalam referendum.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Seorang wanita menunjukkan surat suaranya kepada wartawan sebelum memberikan suara dalam referendum di Luhansk, Republik Rakyat Luhansk yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia, Ukraina timur, Sabtu, 24 September 2022. Pemungutan suara dimulai Jumat di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow tentang referendum menjadi bagian dari Rusia.
Foto:

Penerbangan keluar dari Rusia telah terjual habis dan mobil-mobil telah mengantre di pos pemeriksaan perbatasan. Laporan menyebutkan, terjadi antrean selama 48 jam di satu-satunya perbatasan jalan ke Georgia, yang memungkinkan warga Rusia masuk tanpa visa. Ketika tentang prospek penutupan perbatasan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, dia tidak mengetahuinya.

"Saya tidak tahu apa-apa tentang ini. Saat ini, belum ada keputusan yang diambil mengenai hal ini," ujar Peskov.

Moskow ingin menyingkirkan kaum nasionalis Ukraina dan melindungi komunitas berbahasa Rusia. Sementara Kiev dan Barat menggambarkan tindakan Rusia sebagai perang agresi yang tidak beralasan. Pada Senin (26/9) malam, Zelenskyy menggambarkan situasi militer di Donetsk sebagai "sangat parah."

"Kami melakukan segalanya untuk menahan aktivitas musuh. Ini adalah tujuan nomor saty kami saat ini karena Donbas masih menjadi tujuan nomor satu bagi penjajah," kata Zelenskyy, merujuk pada wilayah yang lebih luas yang meliputi Donetsk dan Luhansk.

 

Rusia melakukan setidaknya lima serangan terhadap target di wilayah Odesa menggunakan drone Iran dalam beberapa hari terakhir. Rudal Rusia menghantam bandara di Kriviy Rih, kota asal Zelenskyy di Ukraina tengah, menghancurkan infrastruktur dan membuat bandara tidak dapat digunakan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement