REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Perusahaan energi nuklir pemerintah Ukraina, Energoatom menuduh Rusia tidak mengizinkan konvoi kendaraan mereka yang membawa bahan bakar diesel masuk ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia. Setelah PLTN itu kehabisan daya.
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan daya yang sempat berhasil diperbaiki kembali terputus. Sehingga PLTN itu terpaksa menggunakan generator diesel.
Energoatom mengatakan Rusia menyerang PLTN itu dengan rudal. Kantor berita Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut.
"Energoatom mempersiapKan dan mengirimkan bahan bakar diesel lainnya ke PLTN Zaporizhzhia," kata perusahaan itu dalam pernyataannya, Rabu (12/10).
"Namun pada pukul 10:00 pagi (waktu setempat) pihak Rusia tidak mengizinkan konvoi kendaraan perusahaan untuk masuk," tambah Energoatom.