Sabtu 22 Oct 2022 15:01 WIB

Kanada Mulai Terapkan Aturan Pelarangan Senjata Api

Perdana Menteri Kanada sebut pelarangan ini perpanjangan dari larangan impor senjata

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Peraturan yang melarang penjualan, pembelian, atau transfer senjata api di Kanada mulai berlaku pada Jumat (21/10). Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, tindakan itu didasarkan pada upaya sebelumnya yang melarang impor senjata api.
Foto: Sean Kilpatrick/The Canadian Press via AP
Peraturan yang melarang penjualan, pembelian, atau transfer senjata api di Kanada mulai berlaku pada Jumat (21/10). Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, tindakan itu didasarkan pada upaya sebelumnya yang melarang impor senjata api.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Peraturan yang melarang penjualan, pembelian, atau transfer senjata api di Kanada mulai berlaku pada Jumat (21/10). Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, tindakan itu didasarkan pada upaya sebelumnya yang melarang impor senjata api.

"Kami telah membekukan pasar senjata api di negara ini," kata Trudeau di Surrey, British Columbia, yang dihadiri oleh anggota keluarga korban kekerasan senjata dan pendukung lainnya.

"Ketika kami melihat kekerasan senjata terus meningkat, kami memiliki kewajiban untuk mengambil tindakan. Hari ini pembekuan senjata api nasional kami mulai berlaku," ujarnya.

Pembekuan senjata api diumumkan pada Mei bersamaan dengan usulan aturan yang akan menerapkan langkah-langkah pengendalian senjata terkuat di negara itu dalam 40 tahun. Tindakan ini, menurut kantor perdana menteri, sebagai bagian dari rencana Trudeau untuk mengatasi kekerasan senjata.

Pelarangan terbaru dalam kepemilikan senjata api ini menghentikan orang dari membeli, menjual, atau mentransfernya di Kanada. Aturan itu mencegah orang di Kanada membawa senjata api di Kanada. Menteri Keamanan Publik Kanada Marco Mendicino menyebutnya sebagai tindakan paling signifikan terhadap kekerasan senjata di Kanada dalam satu generasi.

Pemerintah Liberal Trudeau yang berkuasa memperkenalkan Rancangan Undang-Undang (RUU) C-21 untuk memerangi kekerasan senjata. Kantor perdana menteri mengatakan, langkah yang resmi dijalankan ini akan membantu menjaga keamanan warga Kanada, sementara aturan itu masih diperdebatkan. Pada Agustus, aturan itu melarang impor sampai UU itu disahkan.

"Kita harus mengesahkan undang-undang itu secepat mungkin," kata Mendicino berbicara bersama Trudeau.

Melalui tindakan eksekutif, setiap aplikasi senjata api yang diajukan sebelum Jumat masih akan diproses. Namun, Menteri Kehakiman wilayah Alberta Tyler Shandro mengatakan, langkah itu secara tidak adil menghukum pemilik senjata api yang taat hukum.

"Tujuan sebenarnya pemerintah federal adalah untuk mengkambinghitamkan pemilik senjata api dan menggunakan politik untuk menarik basis pemilih yang sempit yang ingin melihat kepemilikan senjata api legal di negara ini dihilangkan sepenuhnya," kata Shandro dalam sebuah pernyataan.

Kanada memiliki UU senjata yang lebih ketat daripada Amerika Serikat (AS), tetapi orang Kanada dapat memiliki senjata api dengan lisensi. Beberapa senjata api juga harus didaftarkan. Tingkat pembunuhan senjata api di Kanada juga  sangat kecil daripada di AS, meski masih lebih tinggi daripada negara-negara kaya lainnya dan telah meningkat. Senjata api ini menjadi senjata utama yang digunakan di sebagian besar kejahatan kekerasan terkait antara tahun 2009-2020.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement