Callahan mengatakan, Beijing semakin menggunakan kekuatan ekonominya sebagai mitra dagang terbesar bagi semua negara tetangganya. China memblokir impor anggur, daging, dan barang-barang lainnya dari Australia setelah pemerintahnya menyerukan penyelidikan tentang asal usul Covid-19.
Selain itu, Beijing gagal membujuk 10 pemerintahan pulau Pasifik untuk menandatangani pakta keamanan tahun ini, tetapi membuat terobosan dengan beberapa negara. Dalam hal ini petugas polisi dari Kepulauan Solomon sedang dilatih di China.
"Beijing menginginkan sistem keamanan yang berpusat di China. Beijing ingin menjadi pemimpin dunia, dan menjadi pemimpin dalam politik keamanan global," ujar Callahan.
Para diplomat China memiliki diplomasi prajurit serigala, dan bertindak lebih konfrontatif. Belum lama ini, diplomat China di Manchester, Inggris, memukuli seorang pengunjuk rasa setelah menyeretnya ke halaman konsulat.
"Para diplomat telah memajukan semangat juang,” kata seorang wakil menteri luar negeri, Ma Zhaoxu.
Ma mengatakan, korps diplomatik akan "meningkatkan keterampilan bertarungnya. Mereka selalu berdiri di garis depan menjaga kepentingan nasional dan martabat nasional.