Selasa 29 Nov 2022 05:35 WIB

Museum Muslim Miya Timbulkan Kontroversi di Wilayah Assam India

Mohar Ali ditangkap karena mendirikan museum Muslim di kediamannya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Bendera India (Ilustrasi).
Foto:

Gagasan tentang museum semacam itu di pusat budaya terkemuka, pertama kali diperdebatkan pada 2020 oleh mantan pemimpin Kongres Sherman Ali Ahmed. Tetapi gagasan itu mendapat pertentangan keras dari pemerintahan Sarma.

Sebelumnya pada 2019, beberapa penyair mengalami masalah karena menulis puisi perlawanan yang mereka sebut "puisi Miya". Sepuluh dari mereka didakwa dengan tuduhan mempromosikan permusuhan antar kelompok atas dasar agama.

Seorang cendikiawan, Sherman Ali Ahmed mengatakan, tidak tepat bagi Ali untuk membuka museum di rumah yang diberikan pemerintah. Tetapi hukuman yang dijatuhkan kepada Ali terlalu berlebihan.

 "Dia tidak melakukan kejahatan besar, tapi pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap dia dan orang lain untuk menakut-nakuti masyarakat," kata Ahmad.

Menurut Ahmad, pemerintah sedang mencoba untuk mengeksploitasi kompleksitas demografis dan mempermainkan kecemasan orang Assam dengan mempolarisasi lingkungan. Pemerintah mengetahui bahwa, warga Assam telah lama takut kehilangan identitas mereka karena kedatangan imigran.

Ahmad berpendapat, dibangunnya museum itu memang tidak efektif. Namun dia mengatakan, masyarakat memiliki hak untuk melestarikan budaya mereka.

 “Setelah bertahun-tahun dianiaya, Muslim Miya mencoba untuk mengukir ruang mereka sendiri. Bagaimana sebuah komunitas bisa dibangun tanpa budaya yang mereka miliki?," ujar Ahmad.

Orang-orang yang tinggal satu desa dengan Ali masih bingung dengan penangkapan tersebut.  Kebanyakan dari mereka menolak berbicara tentang museum, karena takut akan menimbulkan lebih banyak masalah. Sementara masyarakat lainnya mengatakan, kontroversi itu tidak ada hubungannya dengan kehidupan mereka. 

"Kami tidak butuh museum, kami butuh pekerjaan, jalan, dan listrik," ujar seorang warga, Shaheed Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement