Selasa 27 Dec 2022 10:59 WIB

ISIS Klaim Serang Kompleks Keamanan di Suriah Utara

Lokasi serangan di dekat penjara intelijen militer yang tampung ratusan ekstrimis

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Kelompok ISIS pada Senin (26/12/2022) mengklaim serangan di kompleks keamanan di Suriah utara
Foto: AP Photo/Baderkhan Ahmad
Kelompok ISIS pada Senin (26/12/2022) mengklaim serangan di kompleks keamanan di Suriah utara

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kelompok ISIS pada Senin (26/12/2022) mengklaim serangan di kompleks keamanan di Suriah utara. Menurut pemantau perang, lokasi serangan berada di dekat penjara intelijen militer yang menampung ratusan ekstremis.

"Dua pejuang ISIS melancarkan serangan mendadak pagi ini untuk membalas tahanan Muslim dan kerabat ekstremis yang tinggal di kamp al-Hol yang dikelola Kurdi," kata pernyataan ISIS yang disampaikan melalui aplikasi Telegram, dilaporkan Al Arabiya, Senin (26/12/2022).

ISIS menambahkan, salah satu pelaku selamat  setelah serangan itu. Seorang pemantau perang mengatakan, enam anggota pasukan keamanan pimpinan Kurdi dan dua ekstremis tewas dalam serangan itu.

Serangan yang gagal itu menargetkan kompleks keamanan Kurdi di Raqa, bekas ibu kota de facto ISIS di Suriah. The Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, kompleks ini mencakup penjara intelijen militer yang menampung ratusan ekstremis.

“Para jihadis menargetkan penjara intelijen militer,” kata Kepala The Syrian Observatory for Human Rights Rami Abdel Rahman, yang berbasis di Inggris.

Sebelumnya Komandan The United States Central Command (CENTCOM), Jenderal Erik Kurilla memperingatkan, potensi operasi darat Turki ke Suriah dapat mengguncang seluruh kawasan. Dalam beberapa tahun terakhir, Turki sangat marah dengan Washington karena bermitra dengan Pasukan Demokrat Suriah (SDF) untuk melawan ISIS di dalam wilayah Suriah dan Irak.

 “Saya sangat prihatin karena hal itu (operasi darat Turki) dapat mengacaukan kawasan dan membuat mitra SDF kami keluar dari penjara (ISIS), mereka memiliki sekitar 28 penjara di seluruh Suriah utara,” kata Kurilla, dilaporkan Al Arabiya, Kamis (22/12/2022).

Pentagon mengatakan, tindakan militer yang tidak terkoordinasi mengancam kedaulatan Irak. Pentagon telah berulang kali memperingatkan Turki agar tidak melakukan operasi darat terhadap Kurdi di Suriah.

 “Itu bisa menyebabkan mereka keluar dari (penjara) dan membahayakan mereka,” kata Kurilla merujuk pada kaburnya hampir 4.000 tahanan ISIS pada Januari

Kurilla mengatakan, invasi Turki juga dapat membahayakan keamanan kamp Al-Hol. Kamp tersebut dipenuhi simpatisan dan keluarga ISIS.  Diperkirakan jumlah penghuni di dalam kamp sekitar 55.000 orang, dengan sekitar 90 persen adalah wanita dan anak-anak.

 “Jadi apa pun yang bisa kita lakukan untuk meredakan situasi dan mencegah serbuan Turki akan menjadi penting,” kata Kurilla.

Belum lama ini pasukan Turki membom sasaran Kurdi di Suriah dan Irak. Pemboman ini sebagai tanggapan yang diperlukan untuk serangan bom di Istanbul pada November. Turki menuduh milisi Kurdi bertanggung jawab atas pemboman di Istanbul. Namun Kurdi membantah tuduhan Turki.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement