Ahad 12 Feb 2023 20:55 WIB

Jerman Tawarkan Visa Tinggal Sementara Bagi Korban Gempa Turki-Suriah

Visa tinggal sementara khusus bagi penyintas gempa yang memiliki kerabat di Jerman

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
 Kerabat berduka di makam para korban setelah gempa besar di Adiyaman, tenggara Turki, Sabtu (11/2/2023). Lebih dari 24.000 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka setelah dua gempa besar melanda Turki selatan dan Suriah utara pada Senin (6/2/2023).
Foto: EPA-EFE/SEDAT SUNA
Kerabat berduka di makam para korban setelah gempa besar di Adiyaman, tenggara Turki, Sabtu (11/2/2023). Lebih dari 24.000 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka setelah dua gempa besar melanda Turki selatan dan Suriah utara pada Senin (6/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Jerman menawarkan visa tinggal sementara bagi penyintas gempa Turki dan Suriah untuk tinggal di Jerman, bersama kerabatnya. Kebijakan visa sementara ini disampaikan Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser, khusus bagi penyintas gempa Turki dan Suriah yang memiliki sanak kerabat di Jerman.

"Orang-orang yang terkena dampak gempa bumi di Turki dan Suriah akan diizinkan tinggal sementara dengan kerabatnya di Jerman," kata Nancy Faeser, dilansir dari Aljazirah, Ahad (12/2/2023).

Baca Juga

“Ini adalah bantuan darurat,” tambah Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser kepada surat kabar Bild pada hari Sabtu. “Kami ingin mengizinkan keluarga Turki atau Suriah di Jerman membawa kerabat dekat mereka dari daerah bencana ke rumah mereka tanpa birokrasi.”

Nancy Faeser mengatakan penawaran visa ini akan dilakukan dengan visa reguler, yang akan dikeluarkan dengan cepat dan tetap berlaku selama tiga bulan. Keputusan tersebut diambil saat jumlah korban tewas akibat gempa bumi Turki dan Suriah, melampaui 29 ribu jiwa pada hari Ahad pekan ini, tak hanya jutaan orang telah mengungsi dari kedua wilayah negara itu.

Saat ini ada sekitar 2,9 juta orang imigran asal Turki yang tinggal di Jerman, dimana dengan lebih dari setengahnya masih berkewarganegaraan Turki. Tak hanya Turki, Komunitas orang Suriah di Jerman juga besar. Diperkirakan para warga Suriah di Jerman telah mencapai 924.000 sejak mantan Kanselir Jerman Angela Merkel membuka perbatasan bagi pengungsi pada 2015 dan 2016. Dimana sebelumnya hanya ada 118.000 warga Suriah di Jerman pada 2014.

"Sebagai pemerintah Jerman, kami ingin membantu memastikan bahwa keluarga di Jerman dapat menerima sementara kerabat yang terkena dampak gempa jika mereka tidak lagi memiliki tempat tinggal atau membutuhkan perawatan medis," kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock di Twitter pada hari Sabtu lalu.

Baerbock mengatakan kementerian luar negeri dan dalam negeri telah membentuk satuan tugas untuk memulai inisiatif kebijakan tersebut. “Tujuannya adalah untuk membuat prosedur visa tidak birokratis mungkin bagi mereka yang terkena dampak. Kami telah meningkatkan staf di misi luar negeri di Turki dan mengalokasikan kembali kapasitas,” tambah Baerbock.

Visa yang dipercepat dan diprioritaskan dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi orang-orang yang secara khusus terkena dampak bencana secara individu. Terutama bagi penyintas yang mungkin dalam bahaya menjadi tunawisma, misalnya, atau menderita cedera yang memerlukan perawatan.

Ditambahkan bahwa skema tersebut dirancang untuk para korban yang ingin mencari perlindungan di Jerman dan tinggal dengan anggota keluarga tingkat pertama atau kedua yang merupakan warga negara Jerman atau yang memiliki izin tinggal permanen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement