Kamis 02 Mar 2023 07:55 WIB

Kursi Takhta Kerajaan Inggris Diperbaiki Jelang Penobatan Raja Charles III

Kursi takhta Kerajaan Inggris itu telah dipakai selama lebih dari 700 tahun.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
 Raja Inggris Charles III melambaikan tangan saat menghadiri peresmian patung Ratu Elizabeth II di York Minster, di York, Inggris, Rabu, 9 November 2022.
Foto: AP/Jacob King
Raja Inggris Charles III melambaikan tangan saat menghadiri peresmian patung Ratu Elizabeth II di York Minster, di York, Inggris, Rabu, 9 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kursi takhta yang akan dipakai sebagai singgahsana untuk penobatan bersejarah kerajaan Inggris mulai Raja Henry VIII dan Raja dan Ratu Inggris lainnya kemudian jadi Kerajaan Britania Raya, akan diperbaiki jelang upacara penobatan untuk Raja Charles tahun ini, kata Westminster Abbey London. Kursi takhta Kerajaan Inggris itu telah dipakai untuk memahkotai pemimpin Kerajaan Inggris Raya selama lebih dari 700 tahun lamanya.

Raja Charles dan istrinya, Permaisuri Camilla, akan dimahkotai secara resmi pada 6 Mei dalam upacara kerajaan yang dibalut nuansa keagamaan yang khidmat. Lokasi penobatan dan pemahkotaan ini akan berlangsung di biara di mana penobatan raja dan ratu Inggris telah berlangsung selama lebih dari seribu tahun.

Baca Juga

Inti dari upacara tersebut adalah mahkota yang diletakkan di atas kepala raja yang duduk di atas singgasana, berupa kursi kayu Ek, yang awalnya dilapisi dengan sepuhan daun emas dan didekorasi dengan rumit dengan kaca berwarna. Nantinya ketika penobatan Raja Charles akan mengikuti beberapa tradisi leluhurnya yang terkenal, seperti Raja Henry VIII, Ratu Victoria dan ibunya sendiri Elizabeth II, untuk dimahkotai di kursi tersebut.

"Ini adalah perabot tertua yang masih ada yang masih digunakan untuk tujuan aslinya," kata Krista Blessley, Konservator Lukisan di Biara.

Kursi Penobatan itu dibuat atas perintah Raja Edward I untuk memasukkan Batu Scone, atau Batu Takdir, yang telah digunakan untuk penobatan raja-raja Skotlandia selama berabad-abad. Raja Edward telah mewariskan Batu itu dari Skotlandia pada tahun 1296.

"Kursi itu telah ditampilkan dalam upacara penobatan sejak 1308, dan telah menjadi kursi yang digunakan untuk memahkotai raja sejak Henry IV pada 1399, kata Biara.

Selama bertahun-tahun kursi tersebut telah mengalami kerusakan, paling tidak menjadi sasaran grafiti dari anak sekolah setempat dan turis lokal yang mengunjungi Westminster selama abad ke-18 dan ke-19. Seorang pengunjung mengukir nama 'P Abbott tidur di kursi ini 5-6 Juli 1800' di kursi tersebut.

Serangan bom pada tahun 1914, yang diduga diorganisasi oleh Suffragettes, juga membuat kerusakan sudut kecil dari kursinya. Di dasar kursinya, yang menampilkan singa di setiap sudutnya, juga diganti pada abad ke-18.

Sementara itu, Nasionalis Skotlandia berusaha mengambil Batu Scone pada 25 Desember 1950 sebelum ditemukan dan diletakkan kembali beberapa bulan kemudian. Batu itu dikembalikan ke Skotlandia pada tahun 1996 dan disimpan di Kastil Edinburgh, tetapi akan dibawa dan dikembalikan ke London untuk penobatan nanti.

Pekerjaan konservasi terbaru akan fokus pada pembersihan permukaan kursi, menggunakan spons dan penyeka kapas untuk menghilangkan kotoran. Kemudian juga, perawatan akan dilakukan untuk menstabilkan lapisan sepuhan yang masih ada di kursi sejak abad pertengahan dan alas dasarnya.

"Kursi penobatan itu kini sangat rapuh. Ia memiliki struktur lapisan yang rumit yang berarti lapisan penyepuhan di atasnya sering terkelupas," kata Blessley. 

"Jadi pekerjaan saya yang sangat banyak saat ini adalah menempelkan kembali lapisan penyepuhan itu dan memastikan itu benar-benar dalam kondisi baik untuk gelaran acara penobatan nanti." 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement