"(Presiden) mengungkapkan kepuasan pada pencapaian agenda bersama dengan Organisasi Energi Atom dalam langkah mempermulus jalur kerja sama," kata salah satu staf Raisi, Mohammad Jamshidi di Twitter.
Raisi, cicit Jamshidi, menambahkan kerja sama bilateral ini dapat berlanjut dengan mempertahankan independensi IAEA dan hak-hak Iran. Teheran kerap menuduh IAEA dimanipulasi Barat dan Israel yang menolak hak Iran mengembangkan program nuklir. IAEA membantah tuduhan itu.
Kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) mengharuskan Iran menghentikan program nuklirnya dengan imbalan sanksi-sanksi internasional terhadap mereka dicabut. Tapi perjanjian itu bubar setelah mantan Presiden Donald Trump mengeluarkan Amerika Serikat (AS) dari JCPOA dan menerapkan sanksi keras ke Iran tahun 2018 lalu.
Teheran membalasnya dengan melanggar kesepakatan-kesepakatan yang tercantum dalam JCPOA. Selama bertahun-tahun Teheran menghalangi IAEA menyelidiki jejak uranium yang ditemukan di tiga lokasi yang tidak Iran ungkapkan sebagai fasilitas nuklir.