Ahad 05 Mar 2023 08:00 WIB

Kepala IAEA Bahas Jejak Nuklir dalam Kunjungan ke Iran

Iran diajak bekerja sama dalam penyelidikan IAEA terkait jejak uranium.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Dalam foto ini yang dirilis oleh situs web resmi Kantor Kepresidenan Iran, Presiden Ebrahim Raisi, kanan, berjabat tangan dengan Organisasi Energi Atom Internasional, IAEA, Direktur Jenderal Rafael Mariano Grossi pada awal pertemuan mereka di Kantor Kepresidenan di Teheran, Iran, Sabtu, 4 Maret 2023.
Foto:

"(Presiden) mengungkapkan kepuasan pada pencapaian agenda bersama dengan Organisasi Energi Atom dalam langkah mempermulus jalur kerja sama," kata salah satu staf Raisi, Mohammad Jamshidi di Twitter.

Raisi, cicit Jamshidi, menambahkan kerja sama bilateral ini dapat berlanjut dengan mempertahankan independensi IAEA dan hak-hak Iran. Teheran kerap menuduh IAEA dimanipulasi Barat dan Israel yang menolak hak Iran mengembangkan program nuklir. IAEA membantah tuduhan itu.

photo
International Atomic Energy Organization, IAEA, Director General Rafael Mariano Grossi, right, speaks with Iranian Foreign Minister Hossein Amirabdollahian, left, during a round of talks, in Tehran, Saturday, March 4, 2023. Others are unidentified. - (AP Photo)

Kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) mengharuskan Iran menghentikan program nuklirnya dengan imbalan sanksi-sanksi internasional terhadap mereka dicabut. Tapi perjanjian itu bubar setelah mantan Presiden Donald Trump mengeluarkan Amerika Serikat (AS) dari JCPOA dan menerapkan sanksi keras ke Iran tahun 2018 lalu.

 

Teheran membalasnya dengan melanggar kesepakatan-kesepakatan yang tercantum dalam JCPOA. Selama bertahun-tahun Teheran menghalangi IAEA menyelidiki jejak uranium yang ditemukan di tiga lokasi yang tidak Iran ungkapkan sebagai fasilitas nuklir. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement