Kamis 09 Mar 2023 20:05 WIB

Sekte Sesat dari Korea Selatan Menjamur di Vietnam

Hukum di Vietnam mewajibkan kelompok agama untuk mendaftarkan organisasi mereka.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
Orang-orang melewati kotak listrik yang dicat dengan tema COVID-19 di Hanoi, Vietnam, 07 Juni 2021. Rakyat Vietnam dikejutkan oleh sekte sesat yang berasal dari Korea Selatan (Korsel) yang meluas di sejumlah provinsinya.
Foto: EPA-EFE/LUONG THAI LINH
Orang-orang melewati kotak listrik yang dicat dengan tema COVID-19 di Hanoi, Vietnam, 07 Juni 2021. Rakyat Vietnam dikejutkan oleh sekte sesat yang berasal dari Korea Selatan (Korsel) yang meluas di sejumlah provinsinya.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Rakyat Vietnam dikejutkan oleh sekte sesat yang berasal dari Korea Selatan (Korsel) yang meluas di sejumlah provinsinya. Pihak kepolisian di Provinsi Quang Nam, Vietnam memerintahkan para pengikut Church of God the Mother atau Gereja Tuhan Ibu untuk berhenti mengikuti agama mereka.

Polisi di Komune Cam Ha dilaporkan menggerebek sejumlah orang yang tengah melakukan ritual agama ilegal di sebuah rumah awal pekan ini. Terdapat enam wanita dan empat pria tengah melakukan upacara agama ilegal.

Baca Juga

"Polisi menyita sebuah laptop, tiga speaker komputer, 10 alkitab, lima buku catatan, 14 sprei putih, dan sebuah podium," lapor Radio Free Asia, seperti dikutip pada Kamis (9/2/2023).

Pada April 2018, komite urusan agama pemerintah Vietnam meminta otoritas pusat dan daerah untuk memantau sekte di komunitas gereja tersebut. Komunitas itu juga dikenal sebagai Gereja Tuhan Masyarakat Misi Dunia atau World Mission Society Church of God.

Ketua komite saat itu, Vu Chien Thang meminta otoritas provinsi dan kota untuk memperkuat kerja propaganda dan memberikan panduan kepada para pemimpin kelompok. Gereja Tuhan sendiri didirikan di Korea Selatan pada tahun 1964 oleh Ahn Sahng-hong. Pengikut sekte itu menganggap Ahn sebagai sang 'Kristus'. Menurut situs webnya, ia memiliki lebih dari 3,3 juta anggota di 175 negara.

Sementara itu, di Vietnam, Hukum Keyakinan dan Agama Vietnam mewajibkan kelompok agama untuk mendaftarkan organisasi dan tempat ibadah mereka. Hanya organisasi yang telah beroperasi setidaknya selama lima tahun yang dapat mengajukan pendaftaran.

Setelah terdaftar, organisasi diberikan status sebagai badan hukum. Kendati begitu, masih banyak kelompok agama menolak untuk mendaftar karena takut akan penganiayaan atau kekhawatiran akan kemerdekaan mereka.

Pada Desember, Amerika Serikat (AS) memasukan Vietnam pada Daftar Pantauan Khusus karena dianggap mentolerir pelanggaran berat kebebasan beragama. Penunjukan itu berarti AS tidak menganggap pelanggaran terhadap kebebasan beragama meluas atau cukup parah untuk melabelinya sebagai Negara dengan Perhatian Khusus, tetapi Departemen Luar Negeri memantaunya dengan cermat untuk kemungkinan pencantuman di masa mendatang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement