Jumat 05 May 2023 15:53 WIB

Warga Afsel Serukan Inggris Kembalikan Berlian Terbesar di Tongkat dan Mahkota Raja

Berlian Afrika dipasang di tongkat kerajaan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Uskup Agung Wales Andrew John membawa Salib Wales menjelang pemberkatan di Holy Trinity Church, Llandudno, North Wales, Britain, 19 April 2023 (dirilis 20 April 2023). Salib itu akan dibawa ke Westminster Abbey untuk prosesi Pemahkotaan Raja Charles III. Salib tersebut berisi dua potongan True Cross yang diyakini dipakai untuk menyalib Yesus Kristus. Pecahan salib itu dihadiahkan kepada Raja Charles oleh Paus Francis menjelang Pemahkotaan.
Foto: EPA-EFE/DAVID CUSTANCE / CHURCH IN WALES
Uskup Agung Wales Andrew John membawa Salib Wales menjelang pemberkatan di Holy Trinity Church, Llandudno, North Wales, Britain, 19 April 2023 (dirilis 20 April 2023). Salib itu akan dibawa ke Westminster Abbey untuk prosesi Pemahkotaan Raja Charles III. Salib tersebut berisi dua potongan True Cross yang diyakini dipakai untuk menyalib Yesus Kristus. Pecahan salib itu dihadiahkan kepada Raja Charles oleh Paus Francis menjelang Pemahkotaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Beberapa warga Afrika Selatan menyerukan agar Inggris mengembalikan berlian terbesar di dunia, yang dikenal sebagai Bintang Afrika, yang dipasang pada tongkat kerajaan yang akan dipegang oleh Raja Charles III saat penobatannya pada hari Sabtu (5/5/2023).

Berlian dengan berat 530 karat itu ditemukan di Afrika Selatan pada tahun 1905 dan dihadiahkan kepada kerajaan Inggris oleh pemerintah kolonial di negara itu, yang saat itu berada di bawah kekuasaan Inggris.

Baca Juga

Kini, di tengah perbincangan global tentang pengembalian karya seni dan artefak yang dijarah pada masa penjajahan, beberapa warga Afrika Selatan menyerukan agar berlian tersebut dikembalikan.

"Berlian itu harus kembali ke Afrika Selatan. Berlian itu harus menjadi tanda kebanggaan kita, warisan kita, dan budaya kita," kata Mothusi Kamanga, seorang pengacara dan aktivis di Johannesburg yang telah mempromosikan petisi online, yang telah mengumpulkan sekitar 8.000 tanda tangan, agar berlian itu dikembalikan.

"Saya pikir secara umum masyarakat Afrika mulai menyadari bahwa dekolonisasi tidak hanya berarti membiarkan orang memiliki kebebasan tertentu, tetapi juga mengambil kembali apa yang telah dirampas dari kami," tambahnya.

Dikenal secara resmi sebagai Cullinan I, berlian pada tongkat ini dipotong dari berlian Cullinan, sebuah batu 3.100 karat yang ditambang di dekat Pretoria.

Berlian yang lebih kecil yang dipotong dari batu yang sama, yang dikenal sebagai Cullinan II, dipasang pada Mahkota Kerajaan yang dikenakan oleh raja-raja Inggris pada acara-acara seremonial. Bersama dengan tongkat kerajaan, berlian ini disimpan bersama dengan permata mahkota lainnya di Menara London.

Replika berlian Cullinan utuh, yang seukuran kepalan tangan pria, dipajang di Museum Berlian Cape Town.

"Saya yakin berlian ini harus dibawa pulang karena pada akhirnya, mereka mengambilnya dari kami ketika mereka menindas kami," kata warga Johannesburg, Mohamed Abdulahi.

Yang lain mengatakan mereka tidak merasa perlu Inggris mengembalikan berlian itu. "Saya rasa itu tidak penting lagi. Banyak hal telah berubah, kami berevolusi," kata penduduk setempat Dieketseng Nzhadzhaba.

"Apa yang penting bagi mereka di masa lalu tentang menjadi superior... tidak penting lagi bagi kami," tambahnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement