REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – ASEAN menyampaikan belasungkawa kepada Myanmar atas bencana topan Mocha yang melanda negara tersebut akhir pekan lalu. ASEAN menyatakan siap membantu Myanmar menanggulangi dampak bencana.
“Negara anggota ASEAN ingin menyampaikan belasungkawa dan simpati yang tulus kepada rakyat Myanmar atas dampak buruk yang disebabkan topan Mocha. Belasungkawa dan simpati kami juga ditujukan kepada orang-orang di wilayah yang terkena dampak topan,” kata ASEAN dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situs resminya pada Senin (15/5/2023).
ASEAN bersolidaritas dengan masyarakat yang terdampak terjangan topan Mocha. “Negara-negara anggota ASEAN siap untuk mendukung upaya penanggulangan bencana dan pengiriman bantuan kemanusiaan dalam bentuk apa pun yang diperlukan, termasuk pengerahan Tim Tanggap dan Penilaian Darurat ASEAN (ERAT) untuk melakukan penilaian cepat, mendukung logistik darurat, serta mengumpulkan informasi di lapangan, sesuai kebutuhan,” katanya.
“Guna memastikan tanggapan yang efektif dan tepat waktu, kami mendorong Myanmar mengaktifkan peran sekretaris jenderal sebagai Koordinator Bantuan Kemanusiaan ASEAN untuk mengawasi koordinasi secara keseluruhan, dengan bantuan Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN (AHA Center) untuk manajemen bencana manajemen,” kata ASEAN menambahkan.
Topan Mocha menerjang dua negara bagian Myanmar, yakni Rakhine dan Chin, pada Ahad (14/5/2023) lalu. Angin bergerak dengan kecepatan 210 kilometer per jam dan menyebabkan atap-atap rumah terhembalang. Topan juga memicu badai yang memicu banjir di ibu kota Rakhine, Sittwe.
Organisasi bantuan nonpemerintah, mitra, melaporkan, terjangan topan menyebabkan banyak kematian dan cedera, termasuk dari kalangan warga Rohingya. “Kami meningkatkan upaya tanggap kami untuk memberikan pasokan bantuan penting seperti beras dan terpal kepada komunitas Rohingya yang terkena dampak topan Mocha semampu kami,” kata Partners.
Jumlah pasti korban tewas maupun luka akibat badai Mocha belum diketahui. Namun, portal berita Myanmar Now melaporkan, 22 Rohingya tewas akibat terjangan Mocha. Angka itu diperoleh Myanmar Now mengutip keterangan sejumlah warga.
Sementara beberapa warga lainnya mengungkapkan, jumlah warga Rohingya yang tewas akibat badai Mocha mencapai lebih dari 100 orang. Mereka tersebar di sejumlah desa di Rakhine.
Pemimpin junta Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, dilaporkan telah mengunjungi Sittwe. Selain menaksir kerugian dan memberikan instruksi penanganan pasca-bencana, dia disebut memberikan sumbangan dana untuk para korban.