Senin 22 May 2023 05:17 WIB

Prediksinya Meleset Jauh, Lembaga Survei Turki Beralibi Gara-Gara Ramadhan

Kinerja lembaga survei disorot sebab prediksi Erdogan kalah, tapi malah menang.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto:

Media Barat telah menyinggung kemungkinan serangan terhadap ekonomi Turki untuk meningkatkan peluang calon presiden oposisi Kemal Kilicdaroglu mengalahkan Recep Tayyip Erdogan dalam pemilihan putaran kedua. Dalam laporan yang diterbitkan oleh Wall Street Journal, ada dua alasan utama rapuhnya ekonomi Turki, yaitu penurunan jumlah cadangan kas dan penarikan uang dalam jumlah besar ke luar negeri.

Ekonom Inggris Timothy Ash sebelumnya menggambarkan Erdogan sebagai mitra yang tidak dapat diandalkan di Barat. Ash mengatakan, dia telah bertemu Kilicdaroglu beberapa bulan sebelum pemilihan. Menurut Ash, posisi dalam Kilicdaroglu lemah.

 "Peluang terbaik untuk KK (Kemal Kilicdaroglu) sekarang adalah pasar melakukan aksi jual sebelum pemilu putaran kedua, sehingga para pemilih membuat pembeli kesal dengan RTE (Recep Tayyip Erdogan) dan risiko ekonomi besar terbentang di depan," ujar Ash, dilaporkan Middle East Monitor, Kamis (18/5/2023).

Seorang ahli mengatakan kepada Arabi21 bahwa analisis yang diungkapkan Ash menyinggung potensi campur tangan eksternal dalam pemilu Turki. Karena mereka dapat menggunakan manipulasi pasar saham Turki untuk mendorong pemilih beralih ke Kilicdaroglu di pemilu putaran kedua.

Erdogan beberapa kali menuduh kekuatan eksternal memanipulasi nilai lira Turki sebagai bagian dari perang melawan pemerintahannya. Hal itu menyusul penurunan tajam nilai lira pada akhir 2021. Erdogan mengumumkan dibukanya penyelidikan atas kemungkinan manipulasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement