Senin 22 May 2023 12:50 WIB

Mengapa Pemilu Turki Jadi Sorotan Dunia?

Masa depan Turki bisa menjadi sangat berbeda tergantung pada kandidat yang menang

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyapa para pendukungnya saat rapat umum kampanye pemilihannya di distrik Beyoglu di Istanbul, Turki, Sabtu (13/5/2023). Turki akan mengadakan pemilihan umum pada 14 Mei 2023 dengan sistem dua putaran untuk memilih presidennya, sedangkan pemilihan parlemen akan dilakukan diselenggarakan secara bersamaan.
Foto:

Sementara itu wakil ketua Partai Demokrat, Faik Tunay salah satu anggota aliansi oposisi Kilicdaroglu, mendefinisikan hubungan antara Uni Eropa dan Turki sebagai kisah cinta yang mustahil.

“Tentu, Turki telah membuat banyak kesalahan. Itu tidak menyelesaikan pekerjaan rumah yang diberikan oleh Uni Eropa yaitu kebebasan, demokrasi, hak asasi manusia atau masalah lainnya. Tetapi jika Turki dapat menangkap 100 persen standar Uni Eropa di semua  aspek, maka tidak penting untuk menjadi anggota Uni Eropa atau hal lainnya," kata Tunay.

Sejak pemungutan suara putaran pertama, status 3,6 juta pengungsi Suriah di Turki telah menjadi isu utama. Dalam kampanye awal, kedua belah pihak berjanji untuk memulangkan sebanyak mungkin pengungsi Suriah ke rumah dalam beberapa minggu setelah pemilihan presiden.  Tetapi ketika pemilu putaran kedua semakin dekat, persoalan pengungsi Suriah mengkristal menjadi topik diskusi utama. Setiap orang berlomba-lomba untuk menjadi yang paling keras dalam topik tersebut.

Hal ini adalah saat yang mengkhawatirkan bagi warga Suriah. Mereka takut dikembalikan ke negara yang masih belum aman bagi banyak orang. Persoalan ini juga bisa membuat pusing dunia yang lebih luas, karena harus mengakomodasi para pengungsi Suriah jika Turki menghentikan dukungannya.

Sejarah tentang hak dan kebebasan Turki terus memperumit hubungan negara itu dengan Barat.  Jika oposisi menang, mereka bersikeras akan memperbaiki keadaan, dan janji untuk kembali ke demokrasi.

"Jika di bawah pemerintahan yang berbeda kita melihat adanya peningkatan pada hak-hak demokrasi dan kebebasan berekspresi, itu akan meningkatkan citra Turki di arena internasional. Kemenangan Erdogan juga berarti tahanan politik akan tetap di penjara," kata Nasi dari Pusat Kebijakan Ankara.

Pemilih Turki menghadapi pilihan yang sulit. Masalah domestik seperti kesulitan ekonomi berada di garis depan. Arah kebijakan yang diambil pemimpin Turki berikutnya akan menentukan stabilitas dan kesuksesan negara di masa depan selama beberapa dekade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement