REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dijadwalkan untuk berbicara pertemuan puncak Shangri-La Dialogue ke-20 pada Sabtu (3/6/2023). Dia akan membahas kepemimpinan AS di Indo-Pasifik.
Konflik di Indo Pasifik membentuk kembali perspektif dan kebijakan banyak negara selama setahun terakhir. Masalah itu terus membayangi wacana tentang keprihatinan dan strategi geopolitik yang lebih luas.
"Menyediakan platform yang berharga, terbuka, dan netral untuk pertukaran perspektif tentang masalah pertahanan dan keamanan utama untuk Asia-Pasifik," ujar keterangan Kementerian Pertahanan Singapura sebelum penyelenggaran pada Kamis (1/6/2023).
Diskusi di forum tersebut diharapkan menyentuh arsitektur keamanan yang berkembang di Asia-Pasifik, termasuk pakta Aukus antara Australia, Inggris, dan AS. Kemudian ada pula Quad yang merupakan aliansi Australia, India, Jepang, dan AS, yang bertemu di Hiroshima pada Mei. Jepang dan Korea Selatan juga memperkuat hubungan dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada awal tahun 2023.
Perkembangan dalam kerangka keamanan ini selama setahun terakhir mencerminkan meningkatnya ketakutan akan kemungkinan konflik di Asia seperti yang terjadi di Ukraina. Prediksi ini melihat sikap Cina yang semakin tegas atas masalah pertikaian seperti Taiwan dan Laut Cina Selatan.
Beijing telah menyuarakan keprihatinannya bahwa pengelompokan di halaman belakangnya bertujuan untuk mengepungnya dan menahan kebangkitannya. Profesor ilmu politik di National University of Singapore Chong Ja Ian mengharapkan, pembicaraan di Shangri-La Dialogue dapat menjelaskan pandangan negara-negara sehubungan dengan kerangka kerja keamanan.
Pertemuan yang berlangsung tiga hari itu dapat pada stabilitas regional. "Meskipun beberapa aktor seperti Cina mungkin menunjukkan pengaturan ini sebagai provokatif, bahkan berbahaya," ujar Ian.
Dialog Shangri-La didirikan pada 2002 sebagai platform untuk diplomasi langsung di antara para pejabat tinggi pertahanan global. Kegiatan ini secara tradisional melibatkan pidato, debat, dan pertemuan pribadi terkait keamanan di antara delegasi tingkat tinggi di sela-selanya.
Acara tahunan dibatalkan pada 2020 dan 2021 karena pandemi virus korona. Pada 2022 menampilkan pertemuan virtual khusus oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang membahas tentang invasi Rusia ke negaranya.