Senin 12 Jun 2023 10:07 WIB

Mimpi Buruk Warga Kherson Tak Berkesudahan, Alami Pendudukan, Tembakan Artileri dan Banjir

"Cinta yang baru akan membunuh cinta yang lama. Mungkin itu sama dengan tragedi"

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Warga Kherson alami pendudukan, tembakan artileri hingga kini banjir
Foto:

Pembebasan dan Penembakan

Pembebasan Kherson memicu kegembiraan dari banyak penduduk, termasuk Radetska dan Remyha. Namun, euforia itu hanya berlangsung sebentar karena tembakan artileri dan roket dari seberang Dnipro mulai menghantam kota hampir setiap hari.

Radetska mengatakan bahwa sekolahnya telah dihantam roket beberapa kali, termasuk sehari sebelum bendungan jebol.

"Kami bahkan belum sempat memprosesnya, dan membiasakan diri dengan pemikiran ini (sekolah dibom) ketika tragedi lain terjadi."

"Hari ini, kita mungkin tidak memiliki satu keluarga pun yang belum pernah menghadapi konsekuensi perang, entah itu kematian, kehancuran, atau ketakutan. Orang-orang telah menjadi berbeda. Anak-anak menjadi sangat berbeda; mereka menjadi lebih dewasa," katanya.

Seperti banyak penduduk yang masih bertahan, Radetska yakin kota ini akan pulih dan berkembang, namun ia mengatakan bahwa prosesnya akan berlangsung lama dan sulit.

Dari sekitar 1.400 anak yang terdaftar di sekolahnya, hanya lebih dari 100 anak yang masih berada di wilayah Kherson. Sisanya berada di wilayah lain di Ukraina atau di luar negeri.

Remyha mengatakan bahwa hanya lebih dari separuh staf rumah sakitnya yang masih tersisa dari jumlah sekitar 1.200 orang sebelum invasi terjadi. Dari seluruh tenaga kerja, hanya 12 orang yang melarikan diri ke daerah yang dikuasai Rusia ketika pasukan Ukraina kembali.

"Kami harus menunjukkan kepada seluruh dunia dan diri kami sendiri bahwa Kherson adalah kota yang penuh dengan orang-orang yang mencintai kebebasan, dan terlepas dari semua yang telah terjadi, kami pasti akan bertahan di sini," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement