Selasa 13 Jun 2023 17:14 WIB

Investor Besar Berniat Hengkang karena Aturan Deforestrasi Uni Eropa

Regulasi deforestrasi UE berdampak pada perusahaan yang belum siap.

Bendera Uni Eropa terlihat di luar Gedung Komisi Uni Eropa di Brussels, Belgia.
Foto:

Food and Agriculture Organization (FAO) memperkirakan 420 juta hektare hutan, area yang lebih luas dari UE, hilang karena deforestrasi antara 1990 dan 2020. Konsumsi UE mewakili sekitar 10 persen deforestrasi global. Lebih dua pertiganya dari minyak sawit dan kedelai.

Aturan baru UE mensyaratkan perusahaan membuat formulir elektronik due diligence ke petugas bea cukai yang menunjukkan rantai pasok mereka tak andil dalam perusakan hutan. 

Perushaaan consumer goods mengandalkan teknologi seperti satelit dan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu menghapus deforestrasi dari rantai pasok mereka. Namun, menurut anggota parlemen Eropa, Christophe Hansen, upaya itu tak cukup memenuhi aturan UE. 

‘’Mereka, tentu ingin memperlambat prosesnya atau kurang ambisius memenuhi aturan UE,’’ katanya.  Sejumlah perusahaan consumer goods menyatakan, mereka hampir memenuhi ambisi mereka mencapai tujuan nol deforestrasi. 

Nestle, perusahaan makanan terbesar dunia, menargetkan bebas deforestrasi hanya pada kokoa dan kopi pada 2025. Unilever menargetkan pada akhir 2023 untuk rantai pasok minyak sawit, kertas dan papan, teh, kedelai, dan kokoa. 

Magdi Batato, kepala operasi di Nestle berpikir aturan deforestrasi ini sedikit ambisius. ‘’Masih ada pekerjaan yang harus dilakukan (di industri ini),’’ katanya. 

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement