Starbucks belakangan ini juga menjual tumbler bertema Pride di tokonya, yang dirancang oleh seniman dari Toronto, Tim Singleton yang merupakan gay. Klaim manajemen dibantah Ian Miller, pimpinan serikat buruh dan supervisor Starbucks di Olney, Maryland.
Ia menuturkan, sikap perusahaan tahun ini berubah. Ia mengutip manajer tokonya sendiri yang menginformasikan kepadanya perlu persetujuan lebih dulu dari sang manajer untuk memasang dekorasi Pride agar ada keseragaman di semua unit Starbucks.
Sang manajer, imbuh dia, mempersilakan seorang pekerja meletakkan bendera-bendera pelangi di toko. Namun, kartu kredit milik perusahaan tak digunakan untuk membeli pernak-pernik tersebut, padahal sebelumnya diizinkan untuk digunakan untuk keperluan semacam itu.
Miller menambahkan, manajernya mencontohkan pula mengenai pukulan telak ke Bud Light, produk bir saat bermitra dengan pemengaruh transgender dan mencoba menarik diri dari dukungan kepada mereka. Manajer Miller menolak berkomentar mengenai tuduhan kepadanya.
Starbucks juga tak merespons pernyataan mengenai kebijakan yang terjadi di tempat Miller bekerja.