REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov mengerahkan pasukan khusus "Akhmat" ke Belgorod Oblast, perbatasan Rusia. Langkah yang diumumkan Kamis (15/6/2023) kemarin tampaknya bagian dari upaya untuk menyesuaikan diri dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
Dikutip dari laporan Critical Threats Project (CTP) dan Institute for the Study of War (ISW), Jumat (16/6/2023) Kadyrov mengklaim batalion "Zapad Akhmat" Chechnya sudah tiba di pos perbatasan Nekhoteevka dan Kozinka di Oblast Belgorod. Ia memerintahkan pasukan itu untuk melindungi perbatasan dari serangan ke wilayah Rusia.
Kadyrov menekankan pasukan Akhmat akan bekerja sama dengan pasukan Rusia lainnya untuk mempertahankan Belgorod Oblast dan warga di sekitar perbatasan. Kadyrov tampaknya ingin menunjukkan dirinya dan pasukan Chechnya bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
Bertolak belakang dengan kepala pasukan tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin yang mengancam akan mengerahkan paramiliter itu ke Belgorod Oblast tanpa izin Kementerian Pertahanan atau Komando Militer Rusia.
Baca Juga: Pasukan Khusus Chechnya Dikenal Sebagai Penjahat Perang
Kadyrov juga memanfaatkan wacana informasi Rusia mengenai Belgorod Oblast untuk menunjukkan dirinya sebagai pemimpin militer yang kooperatif dan efektif. Tanpa mengerahkan semua pasukan Chechnya dalam operasi serangan atau pertahanan.
Belum diketahui pasti kekuatan tempur pasukan Chechnya yang dikirim ke Ukraina. Lembaga think-tank pertahanan yang berbasis di London, Inggris, Royal United Services Institute (RUSI) mengatakan pasukan Kadyrov berisi pasukan pribadi.
"Secara teknis pasukan itu di dalam rantai komando Rosgvardia, garda nasional Rusia, tetapi tidak tunduk pada kondisi yang sama seperti rekan-rekan federal mereka," kata RUSI dalam laporan mereka tahun lalu.
Pasukan di bawah komando Kadyrov ...