Ahad 18 Jun 2023 12:37 WIB

PM Inggris Minta Pengusaha Tingkatkan Investasi di Ukraina

Sunak menilai investasi akan membantu Ukraina membangun kembali negaranya

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak akan meminta pengusaha dan pebisnis untuk meningkatkan investasi di Ukraina.
Foto: EPA-EFE/BONNIE CASH
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak akan meminta pengusaha dan pebisnis untuk meningkatkan investasi di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak akan meminta pengusaha dan pebisnis untuk meningkatkan investasi di Ukraina. Permintaan ini dinilai dapat membantu Ukraina membangun kembali setelah invasi Rusia.

"Keberanian Ukraina di medan perang harus diimbangi dengan visi sektor swasta untuk membantu negara membangun kembali dan pulih," kata Sunak menurut teks pidato  yang dirilis oleh kantor Downing Street pada Sabtu (17/6/2023).

Baca Juga

Permintaan ini akan disampaikan dalam pertemuan di Konferensi Pemulihan Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan tampil secara virtual pada acara dua hari yang dimulai di London pada Rabu (21/6/2023). Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen akan terlibat dalam kegiatan tersebut.

"Ukraina yang lebih kuat secara finansial, maju secara teknologi akan meningkatkan kemampuannya untuk mendorong Rusia kembali ke belakang perbatasannya," ujar Sunak akan memberi tahu pejabat dan bos perusahaan dalam kegiatan tersebut.

London dan sekutu Barat lainnya telah memberikan bantuan dan senjata kepada pemerintah Kiev senilai miliaran dolar sejak Rusia mengirim pasukannya melewati perbatasan pada 24 Februari tahun lalu. Menurut pernyataan Downing Street, acara digital baru ini akan diluncurkan untuk menghubungkan perusahaan Ukraina dan internasional untuk membantu kolaborasi.

Proyek teknologi lain akan membantu pengusaha dan bisnis Ukraina dan Inggris berkolaborasi. London menyatakan, dana 10 juta poundsterling akan mendukung gagasan energi rendah karbon di Ukraina.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement