Jumat 23 Jun 2023 01:33 WIB

Rusia dan Ukraina Saling Klaim Jatuhkan Drone Musuh di Wilayahnya

Rusia menjatuhkan dua pesawat tak berawak di luar Moskow.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat tanpa awak (Drone). Ilustrasi.

Serangan kedua, pada 30 Mei, menyasar Moskow, meskipun kerusakan yang ditimbulkan sangat kecil. Pada saat serangan terhadap Kremlin, Putin mengatakan bahwa pertahanan udara Moskow bekerja dengan cara yang memuaskan.

"Jelas apa yang harus kami lakukan untuk menutup celah dalam sistem tersebut," katanya menambahkan.

Drone lain dilaporkan telah terbang jauh ke dalam wilayah Rusia beberapa kali. Sejak Februari, ketika UJ-22 jatuh 100 kilometer (60 mil) dari Moskow, drone Ukraina berulang kali mendekati ibu kota Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, mengonfirmasi serangan pesawat tak berawak pada Rabu. Ia mengatakan bahwa alat tempur drone telah melakukan tugasnya.

Sedangkan Ukraina menyebut pertahanan udaranya telah menjatuhkan 32 dari 35 pesawat tak berawak peledak Shahed yang diluncurkan Rusia pada Selasa pagi. Sebagian besar drone di wilayah Kyiv, kata para pejabat Ukraina.

Pasukan Rusia sebagian besar menargetkan wilayah di sekitar ibu kota Ukraina, Kiev dalam serangan drone di malam hari, yang berlangsung sekitar tiga jam, kata para pejabat Ukraina. Namun pertahanan udara Ukraina juga telah menembak jatuh sekitar selusin pesawat tak berawak Rusia tersebut.

Serangan drone Rusia itu, disebut merupakan upaya pemboman yang lebih luas di wilayah Ukraina, meluas hingga ke wilayah Lviv di bagian barat negara itu, dekat Polandia. Drone Shahed berhasil mencapai Lviv karena ketidakmampuan aset pertahanan udara menjangkau wilayah yang begitu luas, kata juru bicara angkatan udara Ukraina, Yuriy Ihnat.

Sistem pertahanan udara sebagian besar telah didedikasikan untuk melindungi kota-kota besar, fasilitas infrastruktur utama, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir, dan garis depan. "Secara umum ada kekurangan aset pertahanan udara untuk melindungi negara seperti Ukraina," ujar Gubernur Lviv, Maksym Kozytskyi.

Rusia juga telah menyerang wilayah Zaporizhzhia, selatan Ukraina dengan rudal balistik. Pertahanan udara Ukraina telah diperkuat dengan persenjataan canggih dari sekutu Baratnya, sehingga meningkatkan tingkat keberhasilan dalam menjatuhkan pesawat tak berawak dan rudal yang masuk.

Sebelumnya, upaya pemboman musim dingin oleh Rusia merusak pasokan listrik Ukraina. Meskipun perbaikan cepat pembangkit listrik itu justru telah mematahkan upaya Kremlin tersebut. Serangan udara drone terbaru di belakang garis depan Ukraina bertepatan dengan tahap awal serangan balasan Ukraina.

Serangan ini bertujuan untuk mengusir pasukan Kremlin dari wilayah yang telah mereka kuasai sejak invasi skala penuh pada Februari 2022. Sementara serangan balasan juga menghadapi medan yang penuh ranjau dan benteng pertahanan yang diperkuat, demikian menurut Valerii Zaluzhnyi, panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement