Ahad 25 Jun 2023 04:45 WIB

Cerita Penumpang Kapal Selam Titan yang Pernah Ikut Ekspedisi Wisata Titanic

Kapal selam Titan mengalami implosion di dekat bangkai kapal Titanic.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Kapal selama wisata Titan membawa lima wisatawan untuk melihat puing-puing kapal Titanic.
Foto:

Ada juga kekhawatiran teknik bahwa lambung kapal tidak akan mempertahankan efektivitasnya selama beberapa kali penyelaman.

Weed mengatakan, Rush adalah seorang penjual karismatik yang benar-benar percaya pada teknologi kapal selamnya. Rush juga bersedia mempertaruhkan nyawanya. Weed dan rekan-rekannya mundur dari ekspedisi wisata Titanic bersama OceanGate. 

"Saya tidak memiliki perasaan yang baik tentang itu. Ini adalah pilihan yang sangat sulit untuk dibuat. Tampaknya kami tidak akan menjadi orang pertama yang merekam Titanic, kami mungkin akan menjadi yang ke-10,” ujar Weed.

Sementara itu, Mike Reiss, seorang penulis untuk acara televisi "The Simpsons", mengatakan, dia memiliki pengalaman positif tentang penyelaman yang dia lakukan dengan OceanGate, termasuk ke lokasi bangkai kapal Titanic. Reiss mengatakan, dia melakukan tiga perjalanan dengan OceanGate di perairan dekat New York City.

Dia mengatakan, perusahaan memperhatikan keselamatan dengan serius. “Ketika istri saya pertama kali datang kepada saya dengan (ide) ini, saya berkata kepadanya, 'Nah, ini terdengar seperti cara yang menyenangkan untuk dibunuh'. Saya tahu (risikonya) terjadi di sana. Tapi saya selalu merasa berada di tangan yang baik," ujar Reiss.

Baca Juga: Berapa Biaya Pencarian Kapal Selam Titan? 

Reiss mengatakan, dia mengikuti ekspedisi wisata ke bangkai kapal Titanic bersama OceanGate pada 2022. Reiss menyatakan, ketika itu perjalanan ekspedisinya berjalan dengan baik dan menakjubkan. 

"Sebagian besar itu menakjubkan dan berjalan dengan baik. Saya melakukan perjalanan 10 jam. Saya berangkat dari permukaan laut ke kedalaman dua setengah mil di bawah laut, kemudian kembali ke permukaan. Tekanan di telinga saya tidak pernah berubah. Bagi saya itu pencapaian yang luar biasa," ujar Reiss.

“Kami tidak pernah lapar, tidak pernah haus. Mereka memiliki kamar mandi di kapal selam.  Anda bahkan tahu Anda bisa mati dan itu tidak mengganggu Anda," kata Reiss.

Reiss mengatakan, dia melihat beberapa masalah dengan Titan, meskipun dia tidak yakin semuanya adalah sebuah kesalahan. Misalnya, komunikasi tidak selalu berhasil, seperti layanan ponsel yang hilang.  Kompas Titan juga mulai "bertindak panik" ketika mereka sampai di dasar laut dekat bangkai Titanic yang tenggelam.

“Saya tidak tahu apakah itu kegagalan peralatan atau karena magnet berbeda sejauh dua setengah mil,” kata Reiss.

Pemimpin redaksi Travel Weekly, Arnie Weissmann, pernah hampir ikut ekspedisi laut dalam bersama kapal selam Titan. Dia telah menghabiskan waktu selama seminggu di atas kapal pendukung Titan pada akhir Mei, untuk menunggu cuaca cerah. Tetapi penyelaman itu akhirnya dibatalkan.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement