Jumat 14 Jul 2023 05:15 WIB

Salwan Momika, Dari Milisi Hingga Cari Perhatian Demi Bertahan di Swedia

Kisah hidup Salwan Momika sama kontroversial dengan tindakannya membakar Alquran

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Kisah hidup Salwan Momika sama kontroversial dengan tindakannya membakar Alquran
Foto:

Keadaan yang dipermasalahkan Momika tampaknya terkait dengan status imigrasi dan pengungsinya. Menurut undang-undang imigrasi Swedia, siapa pun yang diberikan status pengungsi akan diberikan izin tinggal selama tiga tahun dengan kesempatan untuk mengajukan perpanjangan jika perlindungan masih diperlukan.

Tapi, pemerintah Swedia memperketat undang-undang imigrasi. Kondisi ini membuat para pengungsi harus berhadapan dengan kemungkinan izin tinggal yang dicabut.

Sedangkan Momika telah mengumumkan niatnya untuk tinggal di Swedia. Dalam wawancara telepon dengan CNN beberapa waktu lalu, orang Irak itu mengatakan datang ke Swedia lima tahun lalu dari Irak dan memiliki kewarganegaraan Swedia.

Momika memilih untuk mengambil tindakan agar tetap menjaganya berada di negara tersebut. Sebelum pembakaran, dia sengaja memposting video Instagram. Dalam unggahan itu, dia memberi tahu para pengikutnya tentang keberhasilannya membatalkan penolakan awal oleh polisi Swedia atas permintaannya untuk membakar Alquran di depan Masjid pusat kota.

“Polisi ingin memaksakan Alquran dan penghormatannya kepada masyarakat Swedia, yang tidak mungkin dan dianggap sebagai pelanggaran hukum Swedia,” kata Momika.

“Dengan buku ini, saya juga akan membakar bendera Irak, yang tidak mewakili saya. Saya akan memanggang daging babi di atasnya di depan Kedutaan Besar Irak. Buku ini tidak mewakili saya, dan bendera ini juga tidak mewakili saya. Saya akan memanggang daging babi di atas api buku ini,” ujarnya.

Dalam video yang sama, Momika mengunggah salinan permintaannya ke polisi Swedia, terutama menyensor alamat dan nomor ID-nya. Meski surel pribadi dan nomor teleponnya tetap tertera.

“Mempertimbangkan konsekuensi potensial di bawah undang-undang imigrasi Swedia yang baru, dia memilih jalan ini untuk menimbulkan masalah dan menerima banyak ancaman," kata penulis politik Swedia dan spesialis Timur Tengah dan Iran Jerry Maher.

Maher melihat, tindakan itu memungkinkan Momika untuk memanipulasi dan menyalahgunakan sistem. "Memberikan bukti bahwa hidupnya dalam bahaya, seperti yang dia klaim ketika meninggalkan Irak,” ujarnya.

Maher percaya bahwa Momika dengan sengaja mengungkapkan identitasnya kepada publik dengan mengungkapkan nomor telepon dan surel di halaman Facebook. Tindakan itu agar orang lain dapat menjalin kontak dengannya.

Taktik ini semua adalah bagian dari strategi Momika untuk menampilkan dirinya kepada otoritas Swedia sebagai korban di bawah ancaman dan mencari perlindungan. Sebagai mantan milisi yang terlibat dalam pertempuran di Irak, surat suaka dan izin tinggalnya kemungkinan besar terancam.

Maher melihat, perubahan terbaru dalam undang-undang migrasi Swedia menjadi lebih ketat, mengakibatkan beberapa pengusiran. Momika mempertimbangkan, mencari perhatian adalah satu-satunya jalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement