REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Kantor berita RBC-Ukraine melaporkan, ledakan terdengar dari jembatan Krimea. Gubernur Rusia di Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan dua orang tewas, yakni orang tua dari seorang gadis. Gladkov juga melabeli peristiwa itu sebagai “darurat”.
BBC Rusia melaporkan, penyeberangan feri yang berjalan sejajar dengan Jembatan Krimea telah ditutup. Sementara kantor berita Rusia, TASS, mengutip operator kereta lokal mengatakan, lalu lintas kereta api mungkin terpengaruh.
Belum ada penjelasan resmi tentang apa yang sebenarnya terjadi di Jembatan Krimea. Pada Oktober 2022 lalu, sebuah ledakan pernah terjadi di Jembatan Krimea. Ledakan itu diyakini berasal dari sebuah truk. Insiden itu menewaskan tiga orang. Mereka diyakini merupakan pengendara mobil yang berada di dekat truk saat ledakan berlangsung.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, insiden ledakan yang terjadi di jembatan di atas Selat Kerch yang menghubungkan Rusia dengan Krimea merupakan tindakan terorisme. Putin menuduh Ukraina mendalangi peristiwa tersebut.
"Tidak ada keraguan. Ini tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting. Ini dirancang, dilakukan, dan diperintahkan oleh layanan khusus Ukraina,” kata Putin, 9 Oktober 2022 lalu.
Jembatan Krimea merupakan rute pasokan utama untuk pasukan Rusia di Ukraina selatan. Jembatan tersebut juga merupakan arteri utama untuk pelabuhan Sevastopol yang menjadi markas armada Laut Hitam Rusia. Ledakan yang terjadi di jembatan tersebut disambut gembira oleh Ukraina. Kendati demikian, tak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014. Jembatan sepanjang 19 kilometer yang menghubungkan Rusia dengan Krimea diresmikan secara meriah oleh Putin empat tahun setelah aneksasi.