Aksi pembakaran Alquran oleh aktivis Danske Patrioter, yang sebenarnya kelompok marginal ini sebenarnya mendapat penentangan juga dari umat Islam Denmark. Umat Islam di Denmark mengutuk serangan terbaru ini dan menyerukan tindakan hukum terhadap para pelaku.
"Kami sangat sedih dan terganggu oleh tindakan kebencian dan ketidakhormatan terhadap agama dan kitab suci kami," kata Ahmed Al-Husseini, juru bicara Masyarakat Islam Denmark.
Ia mengatakan bahwa tindakan seperti itu hanya akan memicu kebencian dan perpecahan di masyarakat, dan mendesak pemerintah Denmark untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi minoritas Muslim dan tempat ibadah mereka.
"Kami menghimbau pihak berwenang untuk memastikan bahwa tindakan seperti itu tidak terulang dan mereka yang melakukannya harus bertanggung jawab," katanya.
Dia juga meminta komunitas Muslim untuk tetap tenang dan damai, dan tidak jatuh ke dalam perangkap kekerasan dan ekstremisme. "Kita harus menanggapinya dengan kebijaksanaan dan kesabaran, dan menunjukkan bahwa kita lebih baik dari mereka yang membenci kita," katanya.
Insiden pembakaran Alquran di Denmark dan Swedia juga menuai kecaman dari negara dan organisasi lain. Liga Arab, Turki, Pakistan, Iran, dan beberapa kelompok Muslim telah mengutuk serangan tersebut dan menyerukan penghormatan terhadap kebebasan beragama dan toleransi.