Sejak pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilantik pada Desember 2022, Ben-Gvir telah tiga kali memasuki kompleks Al-Aqsa. Dua kunjungan sebelumnya terjadi pada Januari dan Mei lalu. Kedatangan Ben-Gvir ke kompleks Al-Aqsa selalu dikecam oleh negara-negara Arab dan Muslim karena dianggap provokatif serta mengabaikan kesucian situs Islam tersebut.
Ben-Gvir adalah tokoh berpengaruh dalam koalisi nasionalis sayap kanan Netanyahu. Dia dikenal sebagai anti-Arab. Bahkan terdapat beberapa kalangan politik di Israel yang menganggap Ben-Gvir sebagai ekstremis.
Ben-Gvir telah didakwa lebih dari 50 kali di masa mudanya dengan hasutan untuk melakukan kekerasan atau ujaran kebencian. Dia dihukum pada 2007 karena mendukung kelompok teror dan menghasut rasialisme.