Selasa 08 Aug 2023 20:57 WIB

Pengadilan India Kaji Penghancuran 300 Properti Muslim Merupakan Aksi Pembersihan Etnis

Kelompok-kelompok pembela HAM mengecam BJP yang membuldoser properti milik Muslim.

 Aparat di Haryana, India menangkap ratusan muslim dan menghancurkan rumah serta toko yang ada di kawasan mayoritas muslim tersebut.
Foto:

Pada Januari tahun lalu, Gregory Stanton, pendiri dan direktur Genocide Watch, organisasi nonpemerintah yang didirikan pada 1999, menyampaikan Kongres AS bahwa genosida terhadap Muslim dapat terjadi di India. 

‘’Kami mengingatkan, genosida bisa terjadi di India,’’ ujar Stanton. Ia menambahkan, terdapat tanda dan proses awal terjadinya genosida di Negara Bagan Assam dan Kashmir. 

Sekitar sebulan Stanton melontarkan pernyataan tersebut, para pemimpin agama Hindu melakukan pertemuan di tepi Sungai Gangga di sebalah utara Kota Haridwar dan menyerukan genosida Muslim. Ini juga dikuatkan dengan sejumlah video.

Video dari Dharm Sansad atau parlemen religius menunjukkan pendeta-pendeta Hindu, beberapa di antaranya mempunyai hubungan dekat dengan partai pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, BJP, menyatakan Hindu semestinya membunuh Muslim. 

Beberapa petinggi BJP, termasuk menteri dituding menyampaikan pernyataan publik berisi ancaman terhadap seluruh komunitas Muslim sejak partai nasionalis Hindu itu memimpin pemerintahan pada 2014.

Stanton menyatakan, genosida bukan sebuah peristiwa tetap proses seperti yang gambarkan, aksi paralel antara kebijakan pemerintahan BJP di India dengan serangan terhadap Rohingnya pada 2017 oleh militer Myanmar. 

Mereka menyerang, terutama minoritas Muslim, membunuh ribuan, memperkosa perempuan, dan membakar desa-desa mereka. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement