Kamis 10 Aug 2023 20:53 WIB

Polemik UU Anti-LGBT, Presiden Uganda: Bank Dunia Remehkan Orang Afrika

Uganda tak akan menyerah ditekan institusi asing seperti Bank Dunia.

Presiden Uganda Yoweri Museveni
Foto:

Bank Dunia pada Selasa menyatakan UU anti-LGBT yang berisi hukuman mati bagi hubungan sesama jenis, bertentangan dengan nilai yang dianutnya. 

 ‘’Tak ada lagi pembiayaan publik baru untuk Uganda yang akan dibahas ke Dewan Direktur Eksekutif kami sampai ada kemajuan dari langkah yang diperlukan,’’ demikian pernyataan Bank Dunia yang diberitakan Reuters, Rabu (9/8/2023).

Uganda memberlakukan UU anti-LGBT pada Mei, yang memicu kritik dari organisasi pembela HAM lokal maupun internasional. Demikian pula pemerintah negara Barat. Namun di dalam negeri, undang-undang ini disambut baik. 

‘’UU Anti-Homosexuality Act Uganda secara mendasar bertentangan dengan nilai-nilai Bank Dunia. Kami yakin visi memberantas kemiskinan di planet ini hanya akan berhasil jika melibatkan semua ras, gender, atau seksualitas,’’ demikian pernyataan Bank Dunia.

Lembaga ini juga menegaskan perlu adanya langkah tambahan untuk meyakinkan proyek-proyek di Uganda sesuai dengan standar lingkungan dan sosial Bank Dunia. Mereka menambahkan, langkah yang diinginkan saat ini sedang dibahas dengan Pemerintah Uganda. 

‘’Kami tetap berkomitmen membantu seluruh warga Uganda tanpa kecuali, keluar dari kemiskinan, akses ke layanan dasar, dan meningkatkan kehidupan mereka,’’ ujar Bank Dunia. 

Presiden Bank Dunia Ajay Banga yang mulai menjabat Juni lalu, berada di bawah tekanan untuk merespons penerapan UU anti-LGBT di Uganda. Pada 15 Juni, sebanyak 170 organisasi sipil mendesak Banga mengambil langkah konkret dan spesifik terkait UU anti-LGBT.

Sebelum Bank Dunia memutuskan menagguhkan pinjaman baru bagi Uganda, AS menerapkan pembatasan visa bagi sejumlah pejabat Uganda merespons penerapan UU anti-LGBT. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement