Kantor berita semi resmi Iran, Tasnim melaporkan, pertama dana tersebut dikonversikan dari mata uang Korsel ke euro. Kemudian dikirim ke sebuah rekening di Qatar yang dapat diakses oleh Pemerintah Iran.
Adanya kemungkinan transfer dana ini menuai kritik dari Partai Republik AS. Mereka menyatakan, Presiden Biden yang berasal dari Partai Demokrat menggunakan dana itu sebagai uang tebusan pembebasan warga AS.
Mereka meyakini dana yang dicairkan itu akan digunakan Iran bukan untuk pengan atau obat-obatan melainkan untuk membiayai program nuklirnya dan mendukung milisi di sejumlah negara seperti di Irak, Lebanon, dan Yaman.
Menlu Blinken meyakinkan, kesepakatan itu bukan berarti Iran akan terbebas dari sanksi AS. ‘’Kami terus menegakkan semua sanksi dan menentang aktivitas mereka yang menganggu stabilitas kawasan,’’ katanya.
Henry Rome, pakar dari Washington Institute for Near East Policy, menyatakan, kesepakatan Teheran-Washington itu membantu meredekan ketegangan yang bermula sejak Presiden Donald Trump, menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015.