REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) memberlaku sanksi terbaru ke empat warga Rusia yang memiliki koneksi dengan konglomerat keuangan dan investasi Alfa Group dan sebuah asosiasi bisnis Rusia. Langkah terbaru AS mengincar elit finansial Rusia atas perang di Ukraina.
Departemen Keuangan AS mengatakan empat orang yang dijatuhi sanksi menjabat sebagai dewan penasehat Alfa Group. Petr Olegivich Aven, Mikhail Maratovich Fridman, Borisovich Khan dari Jerman dan Alexey Viktorovich Kuzmichev dijatuhi sanksi sektor keuangan.
Departemen menambahkan mereka juga memberlakukan sanksi pada Asosiasi Pengusaha Rusia di Serikat Industrialis dan Pengusaha Rusia.
"Elit kaya Rusia harus melepaskan diri mereka dari gagasan mereka dapat menjalankan bisnis seperti biasa sementara Kremlin menggelar perang terhadap rakyat Ukraina," kata Deputi Menteri Luar Negeri AS Wally Adeyerno dalam pernyataannya, Jumat (11/8/2023).
Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengomentari sanksi terbaru ini. Ia mengatakan sanksi ini bagian dari "kebijakan pembatasan yang gagal" dan Gedung Putih "tidak dapat menghancurkan perekonomian dan mengganggu kedaulatan teknologi kami."
AS telah memberlakukan berbagai sanksi terhadap Rusia sebagai tanggapan atas invasi mereka ke Ukraina. Sanksi-sanksi ini dimaksudkan untuk melumpuhkan ekonomi Rusia dan mempersulit Kremlin melanjutkan perangnya.
Beberapa sanksi utama yang diberlakukan oleh Amerika Serikat meliputi: Larangan impor semua minyak dan gas Rusia. Ini adalah pukulan besar bagi ekonomi Rusia, karena ekspor minyak dan gas adalah sumber pendapatan utama Rusia.
AS juga membekukan aset bank dan bisnis Rusia. Mempersulit entitas keuangan Rusia untuk melakukan bisnis dan meningkatkan biaya melakukan bisnis di Rusia.
Washington juga melarang ekspor teknologi ke Rusia. Sanksi ini mempersulit Rusia memperoleh teknologi yang mereka butuhkan untuk memodernisasi militer dan ekonomi mereka.
AS juga menjatuhkan sanksi pada individu dan entitas Rusia. Termasuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat tinggi pemerintah lainnya.
AS bekerja sama dengan sekutunya seperti Uni Eropa, Inggris, Kanada dan Jepang untuk menjatuhkan sanksi serupa terhadap Rusia. Sanksi-sanksi ini memiliki dampak signifikan pada ekonomi Rusia.
Rubel Rusia kehilangan separuh nilainya, dan meningkatkan inflasi di negara itu. Banyak bisnis Rusia yang berjuang untuk beroperasi. Sanksi-sanksi ini juga memiliki dampak politik di Rusia. Opini publik berbalik melawan perang.
Masih terlalu dini untuk mengatakan seberapa efektif sanksi tersebut dalam memaksa Rusia menarik diri dari Ukraina. Namun, jelas memiliki dampak signifikan pada ekonomi dan masyarakat Rusia.
Sanksi-sanksi ini merupakan eskalasi yang signifikan dari respons AS terhadap invasi Ukraina. Dirancang untuk menimbulkan kerusakan pada ekonomi Rusia dan membuat lebih sulit bagi Rusia untuk berperang.
Namun sanksi-sanksi tersebut tidak tanpa resiko. Sebab dapat meningkatkan eskalasi konflik, dan mereka juga bisa melukai ekonomi global. Namun, AS dan sekutunya percaya sanksi-sanksi tersebut diperlukan untuk mencegah agresi lebih lanjut dari Rusia.