Rabu 23 Aug 2023 12:30 WIB

Vladimir Putin: Penggunaan Dolar AS Oleh Anggota BRICS Menurun

BRICS berupaya menggunakan mata uang nasional untuk perdagangan di antara mereka

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Rusia mengatakan, penggunaan dolar AS dalam transaksi perdagangan antar negara anggota BRICS telah menurun.
Foto:

Wakil Presiden Afsel Paul Mashatile mengatakan, dalam KTT BRICS ke-15, negara anggota akan fokus membahas bagaimana cara mereduksi ketergantungan pada dolar AS. BRICS, yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afsel, ingin memanfaatkan mata uang lokal untuk transaksi perdagangan di antara mereka.

“Saat ini dunia memperhatikan blok ini karena blok ini berada di garis depan wacana global, untuk mengurangi ketergantungan pada dolar,” kata Mashatile kepada para pemimpin bisnis dari negara anggota BRICS pada Senin (21/8/2023) malam, dilaporkan Bloomberg.

Kendati demikian, dia menekankan, BRICS tidak memiliki niat untuk bersaing dengan Barat. “Kami menginginkan ruang kami dalam bisnis global,” ujar Mashatile.

Pada Juni lalu, BNP Paribas sempat menyampaikan dalam catatannya bahwa kondisi sudah siap untuk mengurangi dominasi dolar dalam perdagangan global, bahkan jika prosesnya berlangsung lambat dan bertahap. Pekan lalu Duta Besar Afsel untuk BRICS Anil Sooklal telah menyampaikan bahwa penggunaan mata uang lokal untuk transaksi perdagangan di antara negara anggota akan menjadi salah satu isu yang dibahas dalam KTT BRICS.

Kendati demikian, Sooklal menekankan BRICS tak memiliki agenda untuk mendorong dedolarisasi, yakni penyingkiran dolar AS sebagai alat pembayaran utama dalam transaksi perdagangan internasional. “BRICS tidak menyerukan dedolarisasi. Dolar (AS) akan terus menjadi mata uang global utama, itulah kenyataannya,” ujarnya pada 14 Agustus 2023 lalu.

Dia mengatakan, saat ini sedang berkembang narasi yang menyebut bahwa BRICS anti-Barat dan dibentuk untuk menyaingi G7, yakni organisasi beranggotakan negara-negara maju. “Itu tidak benar,” kata Sooklal.

Sooklal menekankan BRICS memiliki tujuan mempromosikan negara-negara berkembang dan enggan bersaing dengan kelompok atau blok mana pun. “Apa yang kami upayakan adalah memajukan agenda Global South dan membangun arsitektur global yang lebih inklusif, representatif, dan adil,” ujarnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement