Senin 28 Aug 2023 09:25 WIB

Tiga Marinir AS Tewas Saat Latihan Gabungan di Australia

Ketiga marinir ini tewas karena pesawat yang mereka naiki jatuh saat latihan gabungan

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat Bell Boeing V-22 Osprey yang membawa 23 marinir Amerika Serikat (AS) jatuh saat latihan gabungan di Australia, Ahad (28/8/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Pesawat Bell Boeing V-22 Osprey yang membawa 23 marinir Amerika Serikat (AS) jatuh saat latihan gabungan di Australia, Ahad (28/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pesawat Korps Marinir Amerika Serikat (AS) yang membawa 23 Marinir jatuh di Australia. Kecelakaan yang terjadi saat latihan gabungan ini ini menewaskan tiga orang dan melukai lima lainnya.

Dalam pernyataannya Marinir AS mengatakan tiga orang dipastikan tewas di Pulau Melville dan lima orang diterbangkan sejauh 80 kilometer dalam kondisi serius ke kota Darwin untuk menjalani perawatan rumah sakit. Dalam pernyataan itu mengatakan pesawat Bell Boeing V-22 Osprey jatuh pada Ahad (28/8/2023) sekitar pukul 09:30 pagi waktu setempat.

Baca Juga

“Upaya pemulihan sedang berlangsung,” kata pernyataan itu.

Marinir AS menambahkan penyebab kecelakaan masih diselidiki. Pesawat telah dikirim dari Darwin untuk mengambil lebih banyak korban selamat dari lokasi kejadian yang terpencil.

Namun tidak ada detail lebih lanjut mengenai nasib 15 Marinir lainnya dalam pernyataan yang dirilis beberapa jam kemudian. Berdasarkan rekaman audio percakapan yang disiarkan oleh televisi Nine News terdengar seorang perwira militer AS melaporkan kepada pengawas lalu lintas udara Australia mengenai “kebakaran besar di sekitar lokasi kecelakaan."

Warga Melville, Shane Murphy, sedang memancing dari pantai ketika pesawat Osprey jatuh. Pada stasiun televisi Australian Broadcasting Corp (ABC)  mengatakan melihat “jamur besar asap hitam” yang muncul dari puing-puing pesawat.

Komisaris Polisi Negara Bagian Northern Territory Michael Murphy mengatakan tidak ada seorang pun di dalamnya yang lolos dari cedera.

Sekitar enam jam setelah kecelakaan Ketua Menteri Negara Bagian Northern Territory Natasha Fyles mengatakan salah satu korban luka sedang menjalani operasi di Rumah Sakit Royal Darwin.

“Kami mengakui bahwa ini adalah insiden yang mengerikan, pemerintah Northern Territory siap menawarkan bantuan apa pun yang diperlukan,” katanya.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan hanya warga Amerika yang terluka dalam kecelakaan selama Latihan Predator Run. Latihan gabungan yang melibatkan militer Amerika Serikat, Australia, Indonesia, Filipina, dan Timor Timur.

“Pikiran dan belasungkawa kami yang terdalam ditujukan kepada tiga personel militer AS yang kehilangan nyawa, mereka yang terluka, kru lainnya, dan seluruh angkatan bersenjata AS,” kata Albanese dalam sebuah pernyataan.

“Australia akan terus memberikan bantuan kepada teman-teman kami selama diperlukan,” tambahnya.

Saat ini terdapat sekitar 150 Marinir AS bermarkas di Darwin dan hingga 2.500 personel bergilir di kota tersebut setiap tahunnya. Langkah ini merupakan bagian dari penataan kembali kekuatan di Asia-Pasifik yang dimaksudkan untuk menghadapi Cina yang semakin agresif di kawasan.

Latihan selama 12 hari itu dijadwalkan berakhir pada 7 September. Latihan ini melibatkan pasukan di darat, laut, dan udara. Latihan telah dihentikan sejak kecelakaan itu.

Osprey adalah pesawat hibrida yang dapat mendarat seperti helikopter, namun saat terbang memutar baling-balingnya ke depan dan melaju lebih cepat seperti pesawat terbang. Versi pesawat ini diterbangkan oleh Korps Marinir, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara AS.

Sebelum hari kecelakaan terakhir, telah terjadi lima kecelakaan fatal pada Ospreys sejak tahun 2012, yang menyebabkan total 16 kematian.

Yang terbaru terjadi pada Juni 2022, ketika lima Marinir tewas dalam kecelakaan di daerah terpencil California di timur San Diego. Laporan investigasi kecelakaan bulan lalu menemukan tragedi itu disebabkan oleh kegagalan mekanis terkait kopling.

Menurut laporan itu terdapat 16 masalah kopling serupa yang terjadi pada Osprey sejak 2012. Namun tidak ada masalah yang muncul sejak Februari ketika Korps Marinir mulai mengganti peralatan di pesawat tersebut.

Melville merupakan bagian dari Kepulauan Tiwi yang bersama Darwin menjadi fokus latihan yang melibatkan 2.500 tentara. Wilayah ini adalah tanah milik masyarakat adat dan sebagian besar ditutupi hutan tropis. Populasinya sekitar 1.000 orang yang sebagian besar merupakan masyarakat Pribumi.

Murphy mengatakan pesawat Osprey yang jatuh adalah satu dari dua pesawat yang terbang dari Darwin ke Melville.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement